Kamis, 11 Juni 2009

Alhamdulillah Nisa dan Bunda di tolong Allah Swt


Tadi malam seusai antar ayah ke jalan Raya A. Yani di daerah perumahan Delta Sari, bunda bersama Nisa naik motor, sambil cerita dan mampir di apotik untuk beli obat Indie yang sakit batuk belum sembuh-sembuh, juga nisa yang masih pilek.
Agak lama di apotik terus lihat ke toko lain yang ada perlengkapan bayi dan anak, nisa minta dibeliin sandal sama bunda karena sandal yang pernah dibelikan bunda, kesayangan Nisa sudah rusak kena air dan sudah tidak bisa dipakai lagi. Juga Nisa minta dibelikan mainan Yoyo, yang sama seperti punya kaka Athira.
Bunda gelisah memikirkan adik Indie yang masih sakit di tinggal di rumah bersama Mbak Min dan kaka tira dan sedang ada mas wawan anak angkatnya Mak Rah (almarhumah yang meninggal baru 40 hari yang lalu) dari Nganjuk.
Nisa masih merengek minta dibelikan nasi goreng karena persis sebelah apotik ada rumah makan chinese food, aromanya tercium nisa yang kriuk-kriuk perutnya kalau diluar rumah. Sama seperti kaka athira kalau diajak ke luar rumah apalagi jalan ke mall yang tadinya kenyang di rumah mendadak lapar kalau sudah melihat restoran yang mereknya Athira dan Bunda yang di maksud adalah restoran yang dari amrik itu;AW singkatan dari athira dan waty nama bunda.
"Nggak usah beli nasi goreng yang disini mahal, nanti aja kita tunggu nasi goreng yang lewat rumah kita, saat malam sesudah waktu sholat Isya"; Kata bunda sambil merayu Nisa yang suka ngambek. Alhamdulillah Nisa menurut pada keinginan bunda...
Saat bunda stater motor ternyata menyala sebentar kemudian mati, bunda dorong pelan-pelan bisa nyala sebentar pas di tengah jalan mati lagi. Bunda cek bensinnya ternyata habis, bunda berusaha dulu di choke tetep nggak berhasil. Motor itu siang sipake ayah kerja lupa nggak diisi bensinnya. Bunda sempat marah sama ayah sambil ngomong sama Nisa: " Mbak Anisa bilang sama ayah kalau pakai motor bunda tolong diisi bensinnya, jangan nyusahin bunda sama nisa seperti ini ya!; kata bunda sambil bawa motor Nisa tertinggal dibelakang jalan kaki. " Ya bun nanti tak bilangin ayah"; jawab Nisa.
Sekitar 100 meter dorong motor dan Nisa berjalan sambil semangat, tiba-tiba ada pengendara motor yang berhenti dan menanyakan keadaan bunda dan Nisa yang bawa motor tapi anaknya jalan. Nisa bertanya:"Bun itu temennya bunda tah? Bunda Jawab:"Bukan Nis bunda nggak kenal". Pengendara motor itu laki-laki usianya di perkirakan setengah dari usia bunda. "Kenapa, bu?' tanya pengendara tersebut, "Bensinnya abis mas"; jawab bunda. "Tunggu disini ya anaknya mau dibonceng saya? saya mau ambilkan bensin, saya tahu dekat sini ada yang jual bensin eceran"; kata Mas pengendara motor lagi.
Belum saya jawab Mas pengendara motor itu sudah pergi meninggalkan kami berdua di jalan yang sedikit penerangan karena sudah malam. Bunda tidak membawa alat komunikasi hanya terdiam dan berdoa, sambil terharu dengan peristiwa yang baru saja bunda dan Nisa alami. Tak lama kemudian datanglah Mas pengendara sepeda motor dengan membawa 1 botol bensin, segera ditumpahkan kedalam tangki bensin motor. Setelah itu pengendara motor meninggalkan kami setelah bunda mengucapkan terimakasih dan menolak uang yang bunda berikan untuk pembayaran bensin.
Subhanallah, Alhamdulillah secepat itu Allah menolong Nisa dan bunda. Pesan buat Nisa yang rajin sedekah Insyaallah Nisa akan rajin sholat setelah Nisa besar nanti ya bun.

Tidak ada komentar: