Kamis, 30 September 2010

Arti dari Istri


Jika seorang istri menangis dihadapanmu, itu berarti dia tidak dapat menahannya lagi...

Jika kau memegang tangannya saat dia menangis, dia akan tinggal bersamamu sepanjang hidupmu..

Jika kau membiarkannya pergi, dia tidak akan kembali menjadi dirinya yang dulu, selamanya!

Seorang istri tidak akan menangis dengan mudah, kecuali didepan orang yang sangat dia sayangi, dia akan menjadi lemah!

Seorang istri tidak akan menangis dengan mudah, hanya jika dia sangat menyayangimu. Dia akan menurunkan rasa EGOnya.

Wahai suami2, jika seorang istri pernah menangis karenamu, tolong pegang tangannya dengan penuh pengertian. Karena dia adalah orang yang akan tetap bersamamu sepanjang hidupmu disaat kau terpuruk terlalu dalam ...

Wahai suami2, jika seorang istri menangis karenamu, tolong jangan menyia-nyiakannya.

Mungkin, karena keputusanmu, kau merusak kehidupannya. Saat dia menangis didepanmu, saat dia menangis karenamu. Lihatlah jauh kedalam matanya. Dapatkah kau lihat dan kau rasakan SAKIT yang dirasakannya karenamu ?

Pada hari penciptaan PEREMPUAN. MALAIKAT bertanya kepada TUHAN
" Apakah keistimewaan dari ciptaanMU ini ? "

Lalu TUHAN menjawab
" Ada banyak KEISTIMEWAAN yang dimiliki oleh ciptaanKU ini"..

Dibalik KELEMBUTANYA dia memiliki kekuatan yang begitu dahsyat..

TUTUR katanya merupakan KEBENARAN..

SENYUMAN'nya adalah SEMANGAT bagi orang yang dicintainya. .

PELUKAN & CIUMAN’nya bisa memberi KEHANGATAN bagi anak2nya..

Dia TERSENYUM bila melihat temannya tertawa..

Dia TERHARU

Dia MENANGIS bila melihat KESENGSARAAN pd org2 yg dikasihinya...

Dia mampu TERSENYUM dibalik KESEDIHAN'nya. .

Dia sangat GEMBIRA melihat KELAHIRAN..

Dia begitu sedih melihat KEMATIAN..

TETESAN air matanya bisa membawa PERDAMAIAN..

Tapi dia sering dilupakan oleh SUAMI krn 1 hal

"...Apa itu Yaa TUHAN ??

Bahwa "Betapa BERHARGAnya dia"... Read More..

Jodoh dan Kedewasaan Kita



Assalamualaikum wr. wb

Jodoh adalah problema serius, terutama bagi para Muslimah. Kemana pun mereka melangkah, pertanyaan-pertanyaan “kreatif” tiada henti membayangi. Kapan aku menikah? Aku rindu seorang pendamping, namun siapa? Aku iri melihat wanita muda menggendong bayi, kapan giliranku dipanggil ibu? Aku jadi ragu, benarkah aku punya jodoh? Atau jangan-jangan Tuhan berlaku tidak adil?

Jodoh serasa ringan diucap, tapi rumit dalam realita. Kebanyakan orang ketika berbicara soal jodoh selalu bertolak dari sebuah gambaran ideal tentang kehidupan rumah tangga. Otomatis dia lalu berpikir serius tentang kriteria calon idaman. Nah, di sinilah segala sedu-sedan pembicaraan soal jodoh itu berawal. Pada mulanya, kriteria calon hanya menjadi ‘bagian masalah’, namun kemudian justru menjadi inti permasalahan itu sendiri.

Di sini orang berlomba mengajukan “standardisasi” calon: wajah rupawan, berpendidikan tinggi, wawasan luas, orang tua kaya, profesi mapan, latar belakang keluarga harmonis, dan tentu saja kualitas keshalihan.

Ketika ditanya, haruskah seideal itu? Jawabnya ringan, “Apa salahnya? Ikhtiar tidak apa, kan?” Memang, ada juga jawaban lain, “Saya tidak pernah menuntut. Yang penting bagi saya calon yang shalih saja.” Sayangnya, jawaban itu diucapkan ketika gurat-gurat keriput mulai menghiasi wajah. Dulu ketika masih fresh, sekadar senyum pun mahal.

Tidak ada satu pun dalih, bahwa peluang jodoh lebih cepat didapatkan oleh mereka yang memiliki sifat superior (serbaunggul). Memperhitungkan kriteria calon memang sesuai sunnah, namun kriteria tidak pernah menjadi penentu sulit atau mudahnya orang menikah. Pengalaman riil di lapangan kerap kali menjungkirbalikkan prasangka-prasangka kita selama ini.

Jodoh, jika direnungkan, sebenarnya lebih bergantung pada kedewasaan kita. Banyak orang merintih pilu, menghiba dalam doa, memohon kemurahan Allah, sekaligus menuntut keadilan-Nya. Namun prestasi terbaik mereka hanya sebatas menuntut, tidak tampak bukti kesungguhan untuk menjemput kehidupan rumah tangga.

Mereka bayangkan kehidupan rumah tangga itu indah, bahkan lebih indah dari film-film picisan ala bintang India, Sahrukh Khan. Mereka tidak memandang bahwa kehidupan keluarga adalah arena perjuangan, penuh liku dan ujian, dibutuhkan napas kesabaran panjang, kadang kegetiran mampir susul-menyusul. Mereka hanya siap menjadi raja atau ratu, tidak pernah menyiapkan diri untuk berletih-letih membina keluarga.

Kehidupan keluarga tidak berbeda dengan kehidupan individu, hanya dalam soal ujian dan beban jauh lebih berat. Jika seseorang masih single, lalu dibuai penyakit malas dan manja, kehidupan keluarga macam apa yang dia impikan?

Pendidikan, lingkungan, dan media membesarkan generasi muda kita menjadi manusia-manusia yang rapuh. Mereka sangat pakar dalam memahami sebuah gambar kehidupan yang ideal, namun lemah nyali ketika didesak untuk meraih keidealan itu dengan pengorbanan. Jika harus ideal, mereka menuntut orang lain yang menyediakannya. Adapun mereka cukup ongkang-ongkang kaki. Kesulitan itu pada akhirnya kita ciptakan sendiri, bukan dari siapa pun.

Bagaimana mungkin Allah akan memberi nikmat jodoh, jika kita tidak pernah siap untuk itu? “Tidaklah Allah membebani seseorang melainkan sekadar sesuai kesanggupannya.” (QS Al Baqarah, 286). Di balik fenomena “telat nikah” sebenarnya ada bukti-bukti kasih sayang Allah SWT.

Ketika sifat kedewasaan telah menjadi jiwa, jodoh itu akan datang tanpa harus dirintihkan. Kala itu hati seseorang telah bulat utuh, siap menerima realita kehidupan rumah tangga, manis atau getirnya, dengan lapang dada.

Jangan pernah lagi bertanya, mana jodohku? Namun bertanyalah, sudah dewasakah aku?

Wallahu a’lam bisshawaab.

wassalamu’alaikum wr wb

Read More..

Kamis, 23 September 2010

Motivasi hobi dalam berIslam pada kehidupan



Umumnya kita pengen untung besar kalo dapetin dunia. Ngobyek kesana kemari, kerja dengan keras tanpa kenal lelah sampe gak jarang badannya pada abis. Akhirnya duit yg dikejar cm nutupin biaya berobatnya doang.

Klo soal akherat kita jarang yg mao untung besar, padahal bulan ini pahala diobral. Malah milih obralan barang2 yg cpet abis, yg kadang gunanya cm pengen diliatin orang doang wkt halal bihalal. Jangankan soal ibadah Ramadhan, status Fesbuk aja jarang yg angkat tema untuk mngingatkan manusia, temen kita ke Allah.

Wew langka memang, ada sih jamaah yg bbrp juga getol berdakwah. Pan tangan juga ntar diakherat disuruh ngomong, tar gimana kalo dignakan buat isi status yg kagak2 ?

Dan maaf tuk kemari, ngomong soal bginian itu banyak yg hatinya menolak, keinginannya nabrak, yang ada hanya dianggap angin lalu untk berjuang dlm kehidupannya ngebelain Islam, minimal kopi paste hadist, gampang kan?

Gimana skrg ngebentuk motivasi utk hobi dlm ber-Islam pd kehidupan?

Kenapa kebanyakan orang mungkin juga kita menolak ini, gak kepikiran, bahkan bisa jadi ngeliat konten dakwah sendiri alergi.

Kenapa kalo ketemuan sm orang yg alim, ia spt dianggap profesi khusus, status yang berbeda buat dirinya, ada yg berjilbab pun, berpeci pun dianggep seperti aneh, dan hati ini menanggapi dgn perbedaan takdir buat dirinya.

Kenapa diri kita seakan gak ada soul Islamnya

Kenapa diri kita kalo diajak soal keduniaan seperti misalnya masarin produk, atau ada konten aneh di internet semisal keong racun, kita kebnyakan bersedia jd partisipannya ngeshare ke 8 penjuru mata angin dgn getol malahan sampe begadang buat komen dan forum?

Karena hati kebanyakan diasepin atau dikasih masukan sama segala hal2 gak penting, diluar jalur Dzikir, diluar jalur Allah SWT.
Hati jarang ditempel dgn hal2 yg meliputi jalan Allah, pengajian, dzikir, tafakur
Durasi kehidupan kitalah yg trlalu banyak mmberi makan hati dgn segala hal ttg keduniaan

Inget Allahnya kagak, segala tautan ksana gak prioritas.

Padahal dlm konsep Islam, didunia ada dua jalur, yaitu Allah dan Setan, atau jalan k surga atau keneraka.

Ya di akhirat cm sorga atau neraka, mana ada ditengah2, jd beragama jgn serba paroan, setengah2, gampang klindas setan

krn setan tipu dayanya gila2an, dikit2 taunya hati sudah kronik karena keracunan dunia yg parah stadium tujuh

Ingat, kehidpan ni dibuat oleh Allah dan untuk Allah.

Buat apa? buat ujian kita agar berjuang dijalan-Nya, karena ibadah perlu perjuangan.

Preman ga pernah k masjid, giliran mao kemasjid dia berjuang banget, jd korban perasaaan, belom dilingkungan masjid sendiri kadang malah menyindir dia, dikomentarin seperti ditumben-tmbenin sama sbagian jamaah.

Tiap kita itu mujahid dlm hal ini, mlwati ujian hidup sbg ibadah

ibadah perlu perjuangan

cinta kpd Allah perlu pngorbanan

Yg pada ke neraka, pada getol masa kita kalah

malah ikut2an, no way

Tapi bner beratan ke surga, karena trend dunia skrng jalannya jauh lebih banyak yg ke neraka

Dlm pngorbanan ada kenikmatan, mbayangkan Allah tersenyum kpd kita, yg trseok2
memilih jalan2-Nya, keridhoan-Nya

Itulah kehidupan ini tercipta, untk berjuang dlm bribadah kpd Allah SWT.

Hidup bukan milik kita

Bkan utk dilalanin semaonya

Kelamaan dijalur setan ( klalaian, kemalasan ) menunda2 tobat, bikin hati jadi bkarat, bawaannya menolak kpd jalan2 yg menunjukkan kpd jalan Allah SWT, jd gak ada alesan bhw hidayan itu blom dateng, karena jstru dia sendiri yg mnolak hidayah.

Kita harus mengasapi hati dgn nilai iman, kemasjid, dateng taklim, baca tema islami, dengerin ceramah, hirup asap itu sedalam2nya.

karena tanpa ilmu islami, ntar jiwa ini malah cenderung menuntut pemuasan lain yaitu ke jalan setan.

Ingat seorang pembunuh 99 jiwa manusia yg berkeinginan tobat, kisah ini pun menginspirasi kita, bhw syarat tobat orang tadi ia harus mninggalkan lingkungannya yg jahiliyah

Dgn demikian ia akan terjaga dr kebiasaan lamanya, kawan2nya, dsb

ini jg bs dinamakan hijrah, dan hijrah itu pun jihad. Karena kita berjuang nyari jalannya Allah.

Bila hati yg segar dgn iman terbentuk, maka otomatis slalu ia bakalan haus akan jalan2 yg mnuju ke Allah, mengejar ibadah, demen brzikir dsb. Smoga tulisan ini dpt djadikan sbg konsep dasar gmn kita menyikapi hidup, kalo bisa semua kita berusaha jd lingungan yg islami trhpd siapapun yg kita kenal, dan bagi diri kita sendiri. Amin

Bang Jampanx

Read More..

Ibunda



Ringkih dan renta karena ditelan usia, namun tampak tegar dan bahagia. Ikhlas, memancarkan selaksa cinta penuh makna yang membias dari guratan keriput di wajah. Tiada yang berubah sejak saat dalam buaian, hingga sekarang mahkota putih tampak anggun menghiasinya. Dekapannya pun tak berubah, luruh memberikan kenyamanan dan kehangatan.

Jemari itu memang tak lagi lentik, namun selalu fasih menyulam kata pinta, membaluri sekujur tubuh dengan do'a-do'a. Kaki tampak payah, tak mampu menopang tubuhnya. Telapak tempat surga itu pun penuh bekas darah bernanah, simbol perjuangan menapak sulitnya kehidupan.

Ibunda...Adakah saat ini kita terenyuh mengenangkannya? Ia adalah sebuah anugerah terindah yang dimiliki setiap manusia. Sejak dalam rahim, betapa cinta itu tak putus-putusnya mengalirkan kasih yang tak bertepi. Hingga kerelaan, keikhlasan dan kesabaran selama 9 bulan pun bagai menuai pahala seorang prajurit yang sedang berpuasa, namun tetap berperang di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Polesannya adalah warna dasar pada diri kita. Menggores sebuah kanvas putih nan suci, hingga tercipta lukisan Yahudi, Musyrik atau Nasrani. Namun, goresan yang diselimuti untaian ayat suci Al Qur'an, zikir, tasbih serta tahmid, tentu akan melahirkan syakhsiyah Islamiyah (kepribadian Islam) pada jiwa. Ibunda pun berharap tercipta jundullah (tentara Allah) dari sebuah madrasah keluarga.

Selaksa cinta ibunda yang dibaluri tsaqofah Islamiyah (wawasan keislaman) telah menyemai banyak pahlawan Islam. Teladan Asma' binti Abu Bakar Ash-Shidiq melahirkan pahlawan Abdullah bin Zubair, yang dengan cintanya masih berdoa agar dirinya tidak mati sebelum mengurus jenazah anaknya yang disalib Hajaj bin Yusuf, antek Bani Umaiyah. Polesan warna seorang ibunda, Al Khansa, melahirkan putra-putra kebanggaan Islam yang berani dan luhur akhlaqnya, hingga satu persatu syahid pada perang Qodisyiah. Di sela kesedihannya, ibunda masih berucap, "Alhamdulillah... Allah telah mengutamakan dan memberikan karunia padaku dengan kematian anak-anakku sebagai syuhada. Aku berharap semoga Allah mengumpulkan aku dengan mereka dalam rahmat-Nya kelak."

Banyak... sungguh teramat banyak cinta ibunda yang melahirkan kisah-kisah teladan. Yatim seorang anak pun tidaklah menghalangi ibunda untuk merangkai sejarah dengan tinta emas, terbukti dengan mekar harumnya para mujtahid Imam Abu Hanifah, Imam Syafi'i, Imam Ahmad bin Hambal serta Imam Bukhari. Didikan ibunda mereka telah mampu mendidiknya hingga menjadi anak-anak yang gemar menuntut ilmu tanpa kenal lelah, bahkan mandiri dalam kemiskinan.

Kita mungkin dilahirkan dari rahim seorang perempuan biasa. Bahkan kita pun tidak dilahirkan untuk menjadi seorang pahlawan. Namun, ibunda kita dan mereka adalah sama, sebuah anugerah terindah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Saat dewasa, tapak kaki telah kuat menjejak tanah dan tangan pun terkepal ke angkasa, masihkah selalu ingat ibunda? Cita-cita telah tergenggam di tangan, popularitas, kemewahan hingga dunia pun telah takluk menyerah kalah, tunduk karena ketekunan, jerih payah serta kerja keras tiada hentinya. Haruskah sombong dan angkuh hingga kata-kata menyakitkan begitu gampang terlontar?

Duhai jiwa, sekiranya engkau sadar bahwa tanpa do'a ibunda, niscaya semua masih angan-angan belaka.Astaghfirullah... ampuni diri ini ya Allah.

Duhai ibunda...Maafkan jika mata ini pernah sinis memandang, dan lidah yang pernah terucap kata makian hingga membuat luka hatimu. Maafkanlah pula kalau kesibukan menghalangi untaian do'a terhatur untukmu. Ampuni diri ananda yang tak pernah bisa membahagiakanmu, ibunda.

Sungguh, jiwa dan jasad ini ingin terbang ke angkasa lalu luruh di pangkuan, mendekap tubuh sepuh, serta menangis di pangkuanmu. Hingga terhapuskan kerinduan dalam riak anak-anak sungai di ujung mata. Rengkuhlah ananda dengan belai kasih sayangmu bagai masa kecil dulu. Mengenangkan indahnya setiap detik dalam rahimmu dan hangatnya dekapanmu. Buailah dengan do'a-do'a hingga ananda pun lelap tertidur di sampingmu.

Duhai ibunda...Keindahan dunia tak akan tergantikan dengan keindahan dirimu.Sorak-sorai pesona dunia pun tak dapat menggantikan gemuruh haru detak jantung saat engkau memelukku.Indah... semua begitu indah dalam alunan cintamu, menelisik lembut, membasahi lorong hati dan jiwa yang rindu kasih sayangmu.

Duhai ibunda...Bukakanlah pintu ridhomu, hingga Allah pun meridhoiku.

Wallahua'lam bi showab.

Read More..

Selasa, 21 September 2010

Ayat Nan Indah



Ayat Nan Indah

“Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu….”(QS. Al-Baqarah: 216)

Perumpamaan
Jeruk itu terkadang asam, namun ketika ditambah gula dan sedikit es ia berubah menjadi minuman yang menyegarkan. Begitu pula orang cerdas dan bijak mampu mengubah kerugian, penderitaan, penyakit, kesedihan dan lainnya menjadi kebahagiaan dan keberuntungan. Sebaliknya orang yang tidak mau berfikir akan membuat penderitaan itu semakin besar.

Contoh – contoh
1. Imam Ahmad bin Hanbal, pengagas Mahzab Ahmad pernah dipenjara dan justeru karena dipenjara ia mampu menulis banyak buku yang akhirnya bisa dinikmati hingga kini.

2. Imam Sarkhasi, ulama besar dalam mahzab Hanafi, pernah dilemparkan ke dalam sumur kering. Namun di sumur itu ia berhasil menyusun sebuah kitab fikih sebanyak 20 juz.

3. Ibnu Qoyyim Al-Jauzi menulis buku nya yang sangat terkenal Zaadul Ma’ad ketika beliau bersedih dalam perantauan.

4. Ibnul Atsir menulis buku tentang Ushul Fikih yang terkenal Jami’ Ushul ketika beliau lumpuh

5. Abu Dzu’aib menyusun Syair indah sepanjang zaman Ya Liyadzah ketika semua anak-anaknya mati.

6. Sayiid Quthub pernah dipenjara dan ketika itulah ia menulis tafsirnya yang terkenal Fii Zilalil Qur’an

Kalau Anda Terpuruk

Kalau anda terpuruk, tidak mau beranjak dari tempat anda, maka musibah itu akan semakin sakit, sakit dan sakit. Apalagi yang terus menyimpan derita nya dalam hati. Pastilah kesakitan itu membengkak, dan jangan heran hati timbul suuz zhon, penuh kebencian, semua yang dilakukan orang lain salah, banyak komplen, apapun yang dilakukan menyakitkan orang lain. Ada kemarahan dalam semua tindakan nya. Kalau sudah begini dengan apa disembuhkan ??? Tidak ada obatnya kecuali dia sendiri yang harus mengobati nya…karena tidak ada yang sayang pada diri sendiri kecuali diri kita sendiri…..

Jangan seperti orang yang mengumbar semua derita nya kepada orang lain, BAHKAN SAMPAI DITULIS DI WALL FB, setiap orang yang ditemui nya langsung di umbar semua kepedihan nya. Curhat ke ortu, kakak, adik, tetangga, mungkin saja siapa saja yang ditemui nya di FB langsung curhat. Seakan-akan dia orang paling sedih di dunia. Namun ketika senang, ketika bahagia, dia lupa bersyukur, lupa NGASIH ama ortu, nga peduli kalau orang lain butuh bantuan, lupa ngasih makanan ke tetangga...

Banyaklah Berdoa, Sedekah, Zikir, Ikhtiar

Kesedihan, kecewa dan lainya adalah kepastian Allah Swt kepada setiap manusia dan kita tidak bisa menghindarinya.Bahwa kepedihan, kesedihan, kecewa, bingung itu adalah Sunnatullah ditegaskan dalam ayat:

"Alhamdulillahhillazi azhab annal hazan.” ( QS. Fathi: 34 )
“segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita kami..”

Ini menunjukkan bahwa mereka semua pernah mengalami kesedihan ketika hidup di dunia dulu.

Namun jangan terpuruk dalam keadaan itu, hindarkan dan lepaskan kesedihan dan kekecewaan dengan banyak berdoa, baca Qur’an, sedekah, Istighfar dan Taqqorub lainnya.Hingga musibah itu akhirnya bisa menjadikan diri kita dekat dengan Allah Swt, dan bukanya musibah yang akhirnya menjauhkan diri dari Allah. Apalagi Suuz Zhon kepada Allah Swt.

Mungkin saja kebahagiaan itu datang ketika kita sukses melewati musibah. Dan ketika musibah, kecewa, sedih, bingung menerpa lakukan perbuatan yang positif, yang bermanfaat baik bagi diri maupun bagi yang lainnya.

1. Ketika sakit, ambil tasbih, baca Istighfar, Asmaul Husna sebanyak-banyaknya, sedekah juga uang anda.
2. Ketika kecewa dan sedih, solat lah malam, baca Qur’an, belajar agama, datangi majelis taklim, ikuti kegiatan Masjid dll.

Doa Penghilang Duka

Allahumma inni audzubika minal hammi wal hazan, wa audzubika minal ajzi wal kasal, wa audzubika minal jubni wal bukhli, wa audzubika min ghalabatid dain wa qahrir rijal (HR. ABu Daud)

"Ya Allah, aku berlindung pada Mu dari rasa gelisah dan sedih, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan bakhil, dan dari tekanan hutang dan kesewenang-wenangan orang..."

Kang Ackmanz

Read More..

Saudariku muslimah


Saya hadiahkan kepada kalian para muslimah satu hadiah terindah yaitu dengan memperbaharui perjanjian kepada Allah, taubat nashuha dan kembali secara benar kepada Allah......

hadiah ini diberikan kepada Ummul mukminin Aisyah, padahal kita lebih membutuhkannya, mari kita dengarkan, kita lihat kalimat-kalimatnya dan kita renungkan makna - makna yang terkandung bersama-sama, karena didalamnya terdapat kebaikan yang banyak.

Rasulullah bersabda kepada Aisyah yang artinya :" Apabila engkau melakukan dosa, maka mintalah ampunan kepada Allah dan bertaubatlah kepada-Nya, karena seorang hamba apabila dia mengakui dosanya kemudian dia bertaubat kepada Allah niscaya Allah mengampuninya. (HR.Bukhari muslim dengan syarah an-Nawawi dan Ahmad)

Saudariku......
Aisyah As - Shiddiqah binti As Shiddiq digosipkan dengan berita buruk oleh para pembohong, maka Rasulullah mendatanginya dan menghadiahkan kepadanya hadiah diatas, yang pada hakikatnya juga merupakan hadiah kepada semua wanita muslimah.
Wahai Saudariku, sesungguhnya hadiah ini yang paling kita perlukan pada saat ini dimana fitnah-fitnah, syubhat-syubhat, kemaksiatan dan syahwat merajalela.

Hendaknya janji kita kepada Allah dengan taubat dan istighfar agar kita selalu hidup berbahagia.Dari hadiah ini kita mengetahui taubat bukanlah sekedar kalimat yang diucapkan, bukan pula ucapan yang didengungkan oleh lisan, akan tetapi dia tercapai dengan beberapa perkara

hendaklah kita merasa menyesal karena telah melakukan kesalahan atau dosa yang telah terjadi, bukankah Rasulullah bersabda :" Penyesalan adalah taubat " (HR. Ahmad, alhakim dari hadist Ibnu Mas�ud dan Anas bin Malik)
Hendaklah kita meninggalkan dosa yang telah kita sesali dan menjauhi jalannya, inilah arti meninggalkan dosa.

Niat kuat yang benar, janji yang kuat untuk tidak kembali kepada dosa tersebut
Hendaklah kita mengerjakan amal - amal shalih yang biasa menjadi sebab terhapusnya amal - amal buruk membebaskan diri dari hak - hak manusia, apabila kita berkata yang menyangkut hak saudari kita muslimah, baik ghibah atau namimah atau kita mengambil darinya sesuatu yang kita tidak berhak, maka hendaknya kita mengembalikannya sebagai batas kemampuan, kemudian kita wajib memohon maaf dan kerelaannya apabila kita tidak mampu mengembalikannya dan memohonkan ampunan untuknya.

Saudariku....... Dengan jujur saya katakan bahwa taubat yang nashuha adalah jalan kita kepada Allah dan bekal kita di akherat, tidaklah beruntung orang yang beruntung pada hari kiamat, kecuali dengan taubat nashuha. oleh karena itu, Allah mengajak kita kepada taubat nashuha, renungkanlah firman Allah : " Katakanlah, hai hamba-hamba-KU yang melampaui batas, terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa-dosa. Sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. " (Az-Zumar;53) simaklah Firman-Nya, Dia membuka pintu taubar : " Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya...." (Asy-Syuura;25)

Saudariku...... bertaubat dari dosa dosa dan kesalahan, baik yang besar maupun yang kecil termasuk perkara - perkara yang wajib untuk dikerjakan dengan segera dan terus menerus, dan kita bisa memperhatikan anjuran segera bertaubat dengan cepat, dalam firman Allah :" Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang - orang yang beriman supaya kamu beruntung." (An-Nur;31) Bahkan lihatlah dan renungkanlah wahai Saudariku muslimah..... Rasulullah yang ma�shum yang telah diampuni dosa - dosanya yang telah lalu dan yang akan datang , beliau bersabda :" yaa ayyuhannasu ........ :" Wahai manusia, bertobatlah dan beristighfarlah kepada Allah, karena sesungguhnya aku bertaubat kepada-Nya dalam satu hari seratus kali." (HR. Muslim, At-tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)

Wahai Muslimah saudariku......

Taubat... Taubat..... Kembali.... Kembali...........................
Berkhayallah bahwa kita memiliki semua impian dan angan angan yang kita inginkan ? dan kitapun telah menggapai harapan yang kita idam idamkan, namun tiba tiba ketika kita lengah, semuanya lenyap tanpa guna bahkan mendapatkan kerugian dan kehancuran. apa yang kita lakukan ? jelas kita akan menangis dan merasa terpukul, bahkan kita akan bersedih atas apa yang hilang dari kita, dan bahkan kita bisa gigit jari karena kesedihan dan penyesalan. Semua itu hanya karena dunia yang fana. lantas bagaimana dengan umur kita yang terus bertambah dan berjalan tanpa guna ? sesungguhnya umur kita adalah mutiara berharga yang tidak bisa dinilai dengan materi apapun, dan umur kita ini pada hakekatnya adalah nafas-nafas kita,nafas yang keluar dan tidak akan kembali kepada kita selamanya.

Nafas inilah modal hidu kita didunia, dengannya kita bisa membeli nikmat nikmat akherat yang kita inginkan dan dengannya kita menggapai ketentraman dan kenikmatan. Dengannya kita meraih syurga dan dengannya kita aman dari neraka. dengannya kita beruntung dengan memperoleh ridha Arrahman, dan dengannya kita melihat Al-Malik Al-Mannan. Maka bagaimana kita menyia - nyiakan usia kita tersebut tanpa taubat nashuha ? bagaimana nafas nafas kita berhembus tanpa guna dan manfaat ?

Saudariku...............................
Pikirkan dan renungkanlah ucapan ucapan berikut mudah mudahan Allah memberikan kita manfaat karenanya. sesungguhnya apabila malaikat maut muncul didepan kita, maka akan nampak kesedihan dan penyesalan diwajah kita, dimana kita ingin seandainya kita memiliki dunia dengan segala macam isinya, untuk menebus peristiwa yang sulit ini dengannya.

Maha benar Allah Yang Maha Agung ketika berfirman :" Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu lalu berkata :" Ya Tuhanku mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat yang menyebabkan aku bisa bersedekah dan aku termasuk orang - orang yang shalih." (Al-Munafiqin;10) " Dan sekali - kali tidak akan menangguhkan kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al-Munafiqin;11)

saudariku...................................
Kesedihan bagi kita apabila maut datang kepada kita sementara kita belum kembali. Kerugian bagi kita apabila kita dipanggil untuk bertaubat tapi kita tidak menjawabnya.

Saudariku..............................
setiap orang dari kita memiliki dosa - dosa , aib - aib, maksiat - maksiat dan kesalahan - kesalahan. apakah lantas kita berputus asa dari rahmat Allah ? Apakah lantas kita berpatah arang dari rahmat Allah ? Tidak, Demi Allah, Tidak, Demi Allah dan sekali lagi tidak, Demi Allah..............

Sungguh Allah telah memanggil kita. Dia mengajak kita kepada ampunan, maaf dan rahmat Allah berfirman :"Wahai bani Adam, selagi engkau berdoa kepadaKU, berharap kepadaKU dan mohon ampunan kepadaKu, maka Aku mengampuni dosa dosamu dan Aku tidak peduli. Wahai bani Adam, seandainya dosa dosamu mencapai awan dilangit kemudian engkau memohon ampun kepadaKu, niscaya Aku mengampunimu. Wahai bani Adam, seandainya engkau datang kepadaKu dengan membawa dosa sepenuh jagad kemudian engkau menghadap kepadaKu dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, niscaya Aku akan berikan ampunan sepenuh jagaq pula. " (HR. Ahmad dari Abu Dzar, dan At-tirmidzi dari Anas bin Malik, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abu Darda dan dishahihkan oleh Ak-Hakim disetujui oleh Adz -Dzahabi)

Saudariku.......................
siapakah orang yang kita lihat selamat dari penyakit - penyakit dunia ? Siapakah orang yang kita lihat sehat dan tidak pernah sakit ? kehidupan dunia mana dengan kematian tidak terputus ? Umur siapa dengan berlalunya waktu-waktu tidak habis ?

Saudariku.......................
Bukankah kita pemilik kesalahan - kesalahan dan dosa - dosa, mana air mata kita yang mengalir ? bukankah kita tawanan maksiat-maksiat dan dosa-dosa, dimana tangis penyesalan kita atas dosa - dosa yang telah lewat ? apakah kita telah lupa akan aib - aib dan dosa dosa kita ? sementara buku catatan kita penuh dengan apa yang kita lupakan. Apakah kita akan sabar terhadap siksaan Neraka Hawiyah ? Tahukah kita apakah Neraka Hawiyah itu ? yaitu api yang panas membakar. Mari kembalilah kepada-Nya dengan taubat Nashuha Mari perbaharui iman dan perbaikilah islam

didunia ini hanya ada 2 jalan.... 1 jalan menuju neraka-Nya... 1 jalan menuju kesyurga-Nya...........

manakah yang akan kita pilih sodariku.................
kuberharap jadi bidadari syurga tapi aku bukan wanita sholehah ku berharap syurga tapi tak sadar jalanku keneraka ku ingin mencari ridho-Nya tapi tak sadar aku mengundang murka-Nya..... pantaskah syurga untukku.........

Read More..

Senin, 20 September 2010

Perempuan




Perempuan…!!!

Dirimu tercipta dari tulang rusukku Adam. Benarkah?

anggukanlah kepadamu jika ya gelengkan pula bila tak sependapat

Perempuan...

Dirimu begitu sempurna dihadapan Tuhanmu

sempurna karena senyum mu, sempurna karena ikhlasmu mendidik putera puterimu

walaupun hal itu membunuh lambung dan tulang keringmu

Perempuan…!!

Sejatinya tempatmu adalah Mihrab yang lebar, luas dan suci

Namun tak jarang kaum mu sendiri yang meluncurkanmu

Sering pula kaum ku yang menyumpitkan mu

Perempuan…!!

Air matamu melahirkan kebohongan

Kau katakan dirimu bahagia, padahal sebaliknya

Kau katakan tidak apa-apa meski beban berat mendera

Perempuan…!!

Kau bohongi anakmu dengan sejuta kebohongan

Kau beri mereka makan, namun kau sendiri tak sempat mencicipinya

Kau beri suamimu kehangatan dan kenikmatan walau kau sendiri tak merasakannya

Kau biarkan perutmu bernyanyi asalkan anakmu tertawa dan tesenyum

Perempuan kau berdusta

Dusta yang menumpahkan airmataku

Dusta yang indah demi kebahagiaan

Dusta yang melahirkan tagisan anakmu yang berdharma

Tapi dibalik semua itu ada pengabdian yang tulus , , ,

Pengabdian yang semata mata demi ridho Allah

Wahai perempuan

aku mencintai dirimu akan tetapi, hatiku mencintai Allah

Aku mengharapkan kasih sayangmu, tetapi aku hatiku mengharapkan kasih sayang Allah

Aku inginhidup mati bersamamu, akan tetapi hatiku ingin mati di jalan yang diridhoi Allah

Maka dari semua itu sebelum kita saling menyayangi marilah sama-sama kita mencari jalan menuju pada ridhoi Allah supaya kasih sayang dan kerinduan semua insan akan diberi rahmat dan karunia di jalan yang benar, dan janganlah membiarkan kerinduanmu kepada yang bukan hakmu.

Read More..

Kamis, 02 September 2010

Buanglah Perasaan Negatif


Ketika kita sedang dilanda gelisah, marah, benci, risau, dendam, putus asa, sedih kita tidak bisa memendam dalam diri kita sendiri. Apabila tidak tersalurkan akan menjadi 'bisul' bernanah dalam hati kita dan berakibat lebih buruk untuk kesehatan ruhani kita. Sangat dianjurkan untuk curhat dan berdoa. Apabila ada seseorang yang mampu membimbing kita, memberikan pencerahan maka perasaan sedih menjadi terasa lebih ringan. Jika tidak bisa dengan lisan, bisa juga secara tulisan.



Misalnya dengan menulis, seperti menulis distatus FB, menulis puisi atau irama lagu. Menulislah untuk menumpahkan isi hati. Atau dengan cara yang paling mudah anda bisa lakukan. Tentunya banyak cara yang bisa dilakukan. Jangan biarkan perasaan duka merusak jiwa kita.



Berdoa merupakan bentuk curhat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang paling efektif untuk membuang perasaan negatif dan mengubahnya menjadi perasaan yang positif. Kita bisa mencoba menguraikan perasaan sedih, ketidak berdayaan, kekecewaan, harapan, keinginan maka perasaan kita bisa menjadi lebih ringan. Itulah sebabnya berdoa sangat membantu kita. Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang tidak akan membiarkan hambaNya berjalan dalam kesendirian. Allah Menyayangi dan menunjukkan solusi yang terbaik untuk kita.



Bila anda telah merasa lega, jika beban dihati sudah terangkat, jika kesedihan anda telah berkurang, ucapkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala karena hanya Allahlah yang memberikan kesedihan dan hanya Allahlah yang mampu mengangkat kesedihan itu dari hati anda. Bersyukurlah dan jangan sampai kembali melupakan Allah. Ingatlah, disaat sedih kita berdoa sepanjang hari agar kesedihan segera diangkat tetapi jika Allah telah mengangkat kesedihan itu janganlah menjadi lalai dan melupakan Allah.



'Dan mereka berkata, 'Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.' (QS. Faathir : 34). Read More..