Jumat, 23 Oktober 2009

Kapan boleh masuk prasekolah?


Pada dasarnya, kesiapan setiap anak tuh berbeda-beda. Untuk taman kanak-kanak, kesiapan dinilai dari kemampuan anak mengenal warna, beberapa huruf, menghitung sampai 10, bermain secara kooperatif dengan anak lain, mengerjakan instruksi yang agak kompleks sifatnya, berkonsentrasi dan menaruh perhatian, bisa duduk untuk waktu agak lama, serta mampu menyesuaikan dalam kegiatan rutin harian di sekolah. Juga, anak bisa memahami cerita, memakai baju sendiri, mau terpisah dari orangtua untuk waktu agak lama, bisa mengkomunikasikan keinginannya, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Jika si kecil kelihatannya belum terlalu siap, bantulah dan diskusikan dengan para guru.

Untuk batita, sekolah yang sesungguhnya adalah sosialisasi, interaksi, memahami dunia di luar rumah, mengenal lingkungan lebih luas, dan mengenal orang lain (selain orangtua dan saudara sekandung). Konkritnya, yang dibutuhkan anak adalah bersosialisasi dengan teman sebaya serta mengenal alam luar. Hal ini tidak perlu dilakukan di sekolah bukan?

Yang terpenting, selama anak belum bersekolah, ‘persiapkan’ dengan beberapa hal berikut:


* Bacakan buku setiap hari dan rangsanglah untuk mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan dongeng yang diceritakan.

* Kunjungi museum, perpustakaan, taman, kebun binatang, kebun teh, sawah, dan tempat lain, dimana anak bisa ’belajar’ mengenal dunia.

* Miliki kamus anak dan usahakan agar perbendaharaan katanya meningkat setiap harinya dengan cara menguasai 1-2 dua kata baru.

* Sediakan buku sesuai usianya. Ia bisa membuka, melihat dan ‘membaca’ sendiri.

* Batasi menonton TV, sebab ini bukanlah kegiatan yang interaktif!

* Rangsanglah anak untuk mengajukan banyak pertanyaan seputar dunia di sekelilingnya.

* Ciptakan suasana ‘belajar’ yang fun. Jangan tuntut anak untuk duduk, menghapal dan ‘menulis’ di buku ya.

Menilai pengasuh anak

Bila Anda berada di kantor, mungkin berulang kali pikiran Anda melayang ke rumah, apakah si kecil baik-baik saja? Bisakah susternya dipercaya?

Untuk mengurangi kekhawatiran Anda, cobalah mencermati hal-hal berikut:

Ajak si kecil bicara.
Bila anak sudah bisa diajak ngobrol, obrolan santai bersamanya bisa memberikan sinyal. Anda mungkin bisa bertanya padanya, “Adik ngapain saja di rumah hari ini? Main ke mana saja? Nangis nggak, tadi? Ada yang adik nggak suka?” Untuk si bayi, perhatikan apakah dia lebih sulit ketika Anda harus berpisah dengannya saat berangkat ke kantor.

Amati saat si kecil bersama pengasuhnya.
Bahkan bayi pun bisa tersenyum dan langsung merangkak menghampiri bila dia menyukai seseorang. Bila anak Anda sedang ngambek atau menolak, bisakah si pengasuh membujuknya? Bagaimana dengan kejujurannya, apakah dia berterus terang jika terjadi sesuatu dengan anak Anda, termasuk bila si kecil susah makan hari itu? Apakah dia hanya sebatas melapor tanpa berusaha memecahkan masalah lebih dulu?

Catat perkembangan si kecil.
Bila anak tak bahagia, besar kemungkinan mereka bisa mengalami kemunduran. Kalau si kecil sudah bisa pipis sendiri di toilet tapi sekarang tiba-tiba sering mengompol di celana, mungkin saja dia sedang mengalami masa-masa sulit.

Periksa apakah berat badan anak terjaga dengan baik.
Sesuai umurnya berat badan anak seharusnya juga ikut bertambah. Bila berat badan anak mengalami penurunan, mungkin Anda perlu waspada apakah pengasuhnya telah memberikan asupan makanan yang dibutuhkan si kecil dengan baik.

Perhatikan perilaku si kecil.
Apakah bayi Anda lebih rewel daripada biasanya? Bila hal itu berlangsung terus menerus selama berminggu-minggu berikutnya, Anda mungkin harus berbuat sesuatu, termasuk mengganti pengasuh anak bila perlu. Perbedaan signifikan yang terjadi pada kebiasaan makan, tidur, dan tingkah lakuk di luar kebiasaan juga mensinyalkan adanya masalah. (MS)
Read More..

Kenapa menangis, sayang?


Bila anak mudah menangis
Meski sudah kelas satu SD, Eka (7) masih sering menangis. Ibunya, Rani, kerap heran karena hal-hal sepele pun bisa membuat Eka berlinang air mata. Tak menemukan buku pelajaran yang dicari, sedikit bertengkar dengan adik, atau menonton adegan sedih di sinetron hanya sebagian dari hal-hal yang memicu air mata Eka.

Anak-anak memang sering menangis. Sebelum mencapai usia 12 tahun, pola menangis anak laki-laki dan perempuan kurang lebih sama. Sesudah itu, anak perempuan umumnya menangis lebih sering. Hal itu dipercaya terjadi karena pengaruh hormon kedewasaan selain juga karena pengaruh lingkungan sosial. Tapi, boleh-boleh saja, kok, anak laki-laki atau bahkan pria dewasa menangis.


Ketika masih kecil, anak lebih sering menangis karena itulah cara dia berkomunikasi. Setelah makin pintar bicara, tentu seharusnya dia makin jarang menangis. Tapi, kalau dia masih tetap suka menangis setelah makin besar, hati-hatilah. Siapa tahu itu justru terjadi karena sikap Anda, yang secara tak sengaja membuat ia jadi ’cengeng’. Bereaksi berlebihan ketika dia luka, misalnya, akan membuat dia justru menangis makin keras.

Selain itu, mungkin saja anak Anda memang tergolong anak yang sensitif. Sama seperti sifat pemalu, atau pemberani, sifat sensitif seringkali merupakan bawaan sejak lahir. Jadi, apapun alasan anak Anda, menangis tak selalu jelek, kok. Menurut penelitian, tangisan membantu seorang anak menurunkan zat-zat kimia yang diproduksi otak ketika stres. Tak heran kalau penelitian juga membuktikan bahwa orang-orang yang menangis lebih sehat secara fisik maupun emosi dibanding orang yang tidak menangis.

Nah, untuk membantu mengurangi tangis anak Anda:
Cobalah lebih peka terhadap sifatnya yang sensitif. Jangan merespon dengan menertawakan, karena akan membuatnya merasa berbeda dari anak lain. Cobalah memahami dan menanggapinya dengan empati.
Kembangkan rasa percaya dirinya. Rasa percaya diri yang rendah bisa memicu sensitivitas yang lebih besar dan membuat dia lebih sering menangis. Pastikan Anda tak menuntut terlalu banyak dari dia, atau meminta sesuatu dari dia yang melebihi kemampuannya.
Bersikaplah wajar bila ia menangis. Tak perlu memberi perhatian berlebih, tapi juga jangan memarahinya. Sebaiknya, alihkan perhatiannya ke hal-hal lain agar air matanya mengering.
Berhati-hatilah bila bicara dengannya. Bila Anda harus menegur, lakukan dengan bijak. Hindari kata-kata pedas yang bisa menyakiti hatinya. Ada baiknya melontarkan kritikan padanya setelah mendahuluinya dengan pujian. (JC)



Read More..

Semangkuk bakmi panas


kisah hikmah kasih sayang IBU)

Anak pemalas, kasih ibu, si malaikat, anak durhaka, cintai ibu, cintailah kedua orangtua kamu, sayangi ibu

Pada malam itu, Ana bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tdk membawa uang.

Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan
semangkuk bakmi, tetapi ia tdk mempunyai uang.

Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata “Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?” ” Ya, tetapi, aku tdk membawa uang” jawab Ana dengan malu-malu
“Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu” jawab si pemilik kedai. “Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu”.

Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi. Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang. “Ada apa nona?”
Tanya si pemilik kedai.
“tidak apa-apa” aku hanya terharu jawab Ana sambil mengeringkan air matanya.

“Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi !, tetapi,? ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah”
“Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri” katanya kepada pemilik kedai.

Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik nafas panjang dan berkata “Nona mengapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya”

Ana, terhenyak mendengar hal tsb. “Mengapa aku tdk berpikir ttg hal tsb? Utk semangkuk bakmi dr org yg baru kukenal, aku begitu
berterima kasih, tetapi kepada ibuku yg memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya.

Ana, segera menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya. Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yg hrs diucapkan kpd ibunya. Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas. Ketika bertemu dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah “Ana kau sudah pulang, cepat masuklah, aku
telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi dingin jika kau tdk memakannya sekarang”. Pada saat itu Ana tdk dapat menahan tangisnya dan ia menangis dihadapan ibunya.

Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kpd org lain disekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan
kepada kita. Tetapi kpd org yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup Kita.

RENUNGAN:
BAGAIMANAPUN KITA TIDAK BOLEH MELUPAKAN JASA ORANG TUA KITA. SERINGKALI KITA MENGANGGAP PENGORBANAN MEREKA MERUPAKAN SUATU PROSES ALAMI YANG BIASA SAJA; TETAPI KASIH DAN KEPEDULIAN ORANG TUA KITA ADALAH HADIAH PALING BERHARGA YANG DIBERIKAN KEPADA KITA SEJAK KITA LAHIR. PIKIRKANLAH HAL ITU??
APAKAH KITA MAU MENGHARGAI PENGORBANAN TANPA SYARAT DARI ORANG TUA KITA?
Read More..

Sholatlah Dengan Tuma’ninah


Peristiwa Isra’ Mi’raj yang baru saja berlalu meninggalkan 1 perintah untuk mendirikan ibadah yang begitu istimewa. Yak, ibadah tersebut adalah sholat (sedikitnya) 5 waktu, sebagai sarana komunikasi seorang muslim dengan Sang Khalik.

Seperti kita ketahui bersama, sedemikian istimewanya ibadah sholat ini, sehingga ALLOH SWT mesti ‘mendatangkan’ Rasululloh SAW untuk bertemu dengan-Nya langsung untuk menyampaikan ibadah ini. Tidak seperti ibadah-ibadah lain yang disampaikan melalui Jibril sebagai perantara, melalui ibadah sholat ini ALLOH SWT seakan ingin menunjukkan agar manusia menaruh perhatian khusus pada ibadah ini.

Terlebih seperti yang sudah sering kita dengar, sholat merupakan ibadah (hal) pertama yang ditanyakan di hari akhirat kelak. Jika sholatnya baik, maka ibadah lainnya pun akan baik. Sebaliknya, jika sholatnya buruk, maka ibadah lain pun akan buruk. “Amal hamba yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik maka sungguh dia telah berbahagia dan selamat. Dan apabila jelek shalatnya maka dia telah binasa dan merugi” (HR. Baihaqi)


Perhatikan juga hadits berikut. Dari Abu Hurairah ra. dari Rasululloh saw., beliau bersabda : “Sesuatu yang pertama kali diperhitungkan pada hamba adalah shalatnya, jika ia menyempurnakannya. Jika tidak (sempurna) maka ALLOH Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Lihatlah apakah hambaKu mempunyai (shalat) sunat ?”. Jika kedapatan padanya (shalat) sunat, maka ALLOH berfirman : “Sempurnakanlah fardhu itu dengannya”. (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).

Dari sekian banyak hal tentang sholat, kali ini saya (terutama) ingin mengingatkan diri sendiri mengenai sholat yg tuma’ninah.

Apakah sholat yg tuma’ninah itu?

Tuma’ninah dalam sholat adalah gerakan sholat yang sempurna, di beberapa bacaan dituliskan tuma’ninah sebagai hal yg rileks. Pengertian saya, tuma’ninah adalah tindakan menyempurnakan gerakan sholat dengan kondisi yang rileks.

Lho, sholat kok malah rileks?

Jadi begini, saat ini banyak di antara kita yang sholat dengan gerakan yang tergesa-gesa. Sholat menjadi gerakan tanpa arti, bahkan malah berkesan sebagai gerakan senam. Padahal Rasululloh SAW sudah menjelaskan dalam hadits,“Sampai kamu merasakan tuma’ninah.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dengan kata lain, sholatlah dengan tenang. Berikut ini adalah penjelasan saya mengenai tuma’ninah yang MESTI DILAKUKAN PADA SAAT SHOLAT.

1. Jika ruku’, maka posisi badan mestilah benar-benar hingga membungkuk (dari beberapa tulisan, saya pernah baca, ruku’ yg ‘benar’ adalah jika anda merasakan adanya tarikan otot di kaki anda).

2. Pada saat i’tidal, hendaknya berdiri hingga posisi berdiri anda sudah benar dan dalam kondisi rileks (tidak tegang).

3. Ketika sujud, dahi benar-benar menempel (dan sedikit ditekan, dari beberapa referensi yang saya baca) pada tempat sujud. Kemudian punggungnya mesti dalam keadaan rileks (saya baca ada 2 posisi rileks untuk punggung dalam kondisi sujud, yakni melengkung ataupun ‘dibuat lurus’).

4. Duduk usai sujud, posisi anda benar-benar sudah ‘tenang’, tidak gelisah mengubah-ubah posisi.

Demikian sekelumit gerakan tuma’ninah yang saya ketahui berdasarkan beberapa referensi yang pernah saya baca.

Dengan gerakan tuma’ninah, sholat akan memakan waktu (normalnya) sekitar 10-15 menit. Namun, seringkali saya temui orang sholat dengan waktu kurang dari 5 menit untuk sholat Dhuhur, Ashar, dan Isya, yang jumlah raka’atnya sebanyak 4 raka’at. Padahal kita baru bahas mengenai tuma’ninah, belum ke bagian khusyu’.

Mari kita benahi sholat kita, minimal dimulai dengan gerakan yg tuma’ninah. Semoga ibadah sholat kita diterima ALLOH SWT. Aamiin.
Read More..

Rabu, 07 Oktober 2009

Alhamdulillah Ya Rabb


Subhanallah Maha Suci Allah swt, telah banyak memberi nikmat pada keluarga kami. Athira sudah tumbuh dibesarkan Allah dengan berbagai macam pengasuh yang keluar masuk di rumah sedati. Setelah 5 tahun mbak Ima menemani bunda dalam suka dan duka. Alhamdulillah pertolongan Allah pulalah yang telah meringankan pekerjaan bunda di rumah. Kehadiran Mbak Min dari Bojonegoro.


Alhamdulillah setelah Tira lahir 5 tahun kemudian nanda sholehah yang cantik Anisa kemudian 2 tahun kemudian lahirlah nanda sholehah yang cantik juga ananda Indie, sudah lebih dari cukup kebahagiaan yang bunda dapatkan dari Allah swt. Read More..