Jumat, 26 Juni 2009

Blog dan New Wave Marketing

Belakangan ini saya jadi suka baca-baca tuilsannya Pak Hermawan Kartajaya di Kompas.com tentang New Wave Marketing. Bukan tanpa alasan saya baca-baca itu, karena sejak 2 tahun lalu sebenarnya saya mulai menyukai topik-topik marketing. Saya sampai membeli buku tentang marketing, seperti bukunya Hermawan Kartajaya on Positioning-Differentiation-Brand dan Ideavirusnya Seth Godin, juga baca-baca entri blog tentang marketing. Maklum lah anak muda, apapun yang menarik langsung dipelajari, hehe.. Tapi sudah setahunan belakangan saya tidak terlalu banyak lagi belajar dan cari-cari informasi tentang dunia marketing. Sampai di beberapa minggu terakhir ini saya mulai denger istilah New Wave Marketing.
Merujuk dari The World is still Round, the Market is already Flat, Pak Hermawan Kartajaya mendeskripsikan new wave marketing sebagai dunia pemasaran dimana perusahaan sebagai pemasar berbaur dalam lingkungan yang sama dengan pelanggan alias target pasar. Dan itu bisa terjadi karena peranan teknologi informasi, khususnya Web 2.0.
Yang menarik, dunia TIK saat ini sedang heboh dengan apa yang disebut sebagai Web 2.0. Inilah generasi berikutnya dari internet yang dulunya cuma bisa memberikan informasi. Saat ini internet sudah bersifat interaktif. Era Web 2.0 ini membuat internet tidak lagi bersifat vertikal semata, tapi sudah bersifat horisontal.
Bukan cuma bersifat One-to-Many atau One-to-One, tapi sudah bersifat Many-to-Many. Karena itulah, pasar menjadi datar. Artinya, tidak ada perbedaan status antara Marketer dan Customer. Marketer dan Customer sama rata. Marketer sudah berbaur dengan Customer-nya...

Dengan demikian, hanya marketing yang bersifat horisontal yang akan efektif.
dari The World is still Round, the Market is already Flat,
Wah, seru juga setelah tahu kalo New Wave Marketing ini ternyata memanfaatkan Web 2.0. Blog adalah salah satu ‘warga’ dari Web 2.0 bukan? Artinya blog pun perannya lebih luas lagi, nggak cuma sekedar yang udah pernah kita bahas sebelumnya (buat curhat, buat personal branding, buat media pembelajaran, buat politik, buat menunjukkan kompetensi diri, buat memperluas jaringan), tapi bisa juga buat alat pemasaran!
Hmm, kira-kira gimana ya, manfaatin blog beserta keluarga Web 2.0 lainnya buat alat pemasaran ya? Nah, buat yang kepengen tahu, MarkPlus Inc., sebuah perusahaan konsultan pemasaran terkemuka yang dipimpin Pak Hermawan Kartajaya akan menyelenggarakan sebuah konferensi tahunan tentangmarketing yang bernama MarkPlus Conference 2009. Tema yang diangkat pada konferensi tahun ini adalah tentang new wave marketing, yaitu Riding The NEW WAVE: Are You Ready to Take-Off?


INTEGRATING OFF-LINE & ON-LINE COMMUNITY,
Internet telah berubah wujud, menjadi “mutan” yang sama sekali lain. Tepatnya sejak Tim O’Reilly, seorang pakar internet, “memproklamirkan” lahirnya Web 2.0 tahun 2004. Dengan perkembangan baru ini setiap orang kini bisa dengan mudah berkomunikasi, berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, berkomunitas, atau berkolaborasi satu sama lain. Kalau dulu dalam format Web 1.0, situs internet begitu “angkuh” karena statis, pasif, dan satu arah, maka kini dalam format Web 2.0 internet menjadi demikian cool , fun , dan interaktif.

RESEARCH 2.0 on SOCIAL MEDIA,
Fenomena ini menunujukkan optimisme bahwa dengan semakin berkembangnya penetrasi internet di Indonesia, pendekatan riset research 2.0 akan semakin menemukan relevansinya, sekarang tergantung bagaimana kita mengoptimalkannya. Memang tidak semua produk cocok menggunakan pendekatan research 2.0 . Produk-produk yang lebih bersifat lifestyle dan menyasar anak muda lah yang paling pas menggunakan research 2.0.
Pasar Remaja termasuk segmen yang sangat basah. Karena itu, tak heran jika saat ini banyak pemasar yang berlomba-lomba menyasar segmen ini.Temukan pengalaman para pelaku bisnis yang sukses menyasar segmen remaja di MarkPlus Conference 09.
Ayo ngeBlog!
Read More..

Senin, 22 Juni 2009

The 12 Cs of New Wave Marketing


ERA New Wave Marketing memang sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Perkembangan peradaban manusia berjalan seiring dengan perkembangan teknologi. Dalam berbagai literatur seperti dalam The 8th Habit: From Effectiveness to Greatness karya Stephen Covey, A Whole New Mind karya Daniel Pink, dan The Rise of the Creative Classkarya Richard Florida, bisa disimpulkan bahwa sebenarnya ada lima tahap perkembangan peradaban manusia.

Awalnya, untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, manusia berperan sebagai pemburu binatang atau pengumpul tumbuh-tumbuhan. Karena itu mereka hidup berpindah-pindah alias nomaden, tergantung ada di mana hewan buruannya itu atau di mana tumbuh-tumbuhan yang bisa dimakan. Di tahap ini manusia hanya mengenal teknologi yang sangat primitif seperti tombak, panah, pisau, dan sebagainya, yang dipakai untuk aktivitasnya tadi.

Kemudian, di tahap kedua, manusia mulai menetap dan bercocok tanam. Manusia sudah mengenal sistem pengairan dan cara membiakkan hewan ternak. Manusia sudah mampu mengolah lahan agar bisa subur untuk bercocok tanam. Pekerjaan manusia yang dominan di sini adalah bertani. Sampai pada masa inilah yang dikenal sebagai Era Agrikultural. Era agrikultural ini berlangsung kira-kira sampai pertengahan abad ke-19.....


Di tahap ketiga perkembangan peradabannya, mulai tumbuh berbagai industri dengan mesin-mesinnya. Revolusi industri yang dipelopori oleh penemuan mesin uap oleh James Watt pada pertengahan abad ke-18 menandai hal ini. Pada Era Industrial inilah orang mulai banyak yang bekerja di pabrik. Orang juga mulai sering bepergian jauh setelah dibangunnya kapal yang modern dan juga diciptakannya pesawat udara. Era Industrial ini berlangsung kira-kira sejak pertengahan abad ke-18 sampai pertengahan abad ke-20.

Kemudian di tahap selanjutnya, mulai tumbuh adanya kebutuhan yang berbasis jasa (service-based) dan pengetahuan (knowledge-based). Karena itulah muncul berbagai bidang pekerjaan yang berhubungan dengan hal tersebut. Di bidang jasa tumbuh sektor perbankan untuk mendukung industri manufaktur dan juga bisnis penginapan/hotel untuk memenuhi kebutuhan orang yang mulai sering bepergian.

Setelah itu, pada dasawarsa 1980-an, bidang teknologi informasi mulai berkembang pesat yang ditandai dengan kehadiran personal computer (PC). Kehadiran PC ini membuat pengetahuan berkembang dengan sangat pesat karena PC memudahkan orang untuk mengakses informasi. Perkembangan peradaban manusia yang ditandai oleh lahirnya sektor jasa dan teknologi informasi inilah yang disebut sebagai Era Informasi, yang berlangsung dari pertengahan abad ke-20 sampai awal abad ke-21.

Dan saat ini, manusia mulai memasuki tahap perkembangan peradaban yang kelima, yaitu sebagai pekerja kreatif (creative worker). Akumulasi pengetahuan (reservoir of knowledge) yang sebelumnya sudah didapat pada Era Informasi menjadikan orang mampu melahirkan kebijakan (wisdom) untuk menciptakan berbagai hal yang jauh lebih kreatif. Era inilah yang merupakan eranya New Wave.

Jika sebelumnya kehadiran teknologi mendorong produktivitas (technology driving productivity), maka pada era New Wave ini teknologi yang ada mendorong lahirnya kreativitas (technology driving creativity). Perbedaannya dengan pada Era Informasi, teknologi pada Era New Wave mendorong tumbuhnya partisipasi. Semakin banyak orang yang bisa ter-connect satu sama lain untuk berpartisipasi, untuk belajar, dan untuk menciptakan sesuatu.

Seperti yang dikatakan Scott McNealy, Chairman Sun Microsystems, di Era Informasi alias Era Legacy Marketing, yang akan menguasai pasar adalah mereka yang mampu mengendalikan proses penciptaan dan pendistribusian informasi. Sementara di Era Partisipasi alias Era New Wave Marketing, yang penting adalah akses. Akses ini memungkinkan terciptanya value secara bersama melalui jaringan orang yang saling berbagi, berinteraksi, dan menyelesaikan masalah.

Karena itulah, elemen-elemen marketing yang selama ini kita kenal dalam Legacy Marketing juga harus mengalami penyesuaian. Sekadar mengingatkan, dalam Legacy Marketing dikenal Sembilan Elemen Marketing yang terdiri dari Segmentation, Targeting, Positioning, Differentiation, Marketing-Mix (Product, Price, Place, Promotion), Selling, Brand, Service, dan Process.

Nah, dalam New Wave Marketing, elemen-elemen tersebut menjadi apa yang saya sebut sebagai “The 12 Cs of New Wave Marketing”. Kedua belas C ini adalah Communitization, Confirming, Clarifying, Coding, Crowd-Combo (Co-Creation, Currency, Communal Activation, Conversation), Commercialization, Character, Caring, dan Collaboration.(Hermawan Kartajaya )
Read More..

Kamis, 11 Juni 2009

Alhamdulillah Nisa dan Bunda di tolong Allah Swt


Tadi malam seusai antar ayah ke jalan Raya A. Yani di daerah perumahan Delta Sari, bunda bersama Nisa naik motor, sambil cerita dan mampir di apotik untuk beli obat Indie yang sakit batuk belum sembuh-sembuh, juga nisa yang masih pilek.
Agak lama di apotik terus lihat ke toko lain yang ada perlengkapan bayi dan anak, nisa minta dibeliin sandal sama bunda karena sandal yang pernah dibelikan bunda, kesayangan Nisa sudah rusak kena air dan sudah tidak bisa dipakai lagi. Juga Nisa minta dibelikan mainan Yoyo, yang sama seperti punya kaka Athira.
Bunda gelisah memikirkan adik Indie yang masih sakit di tinggal di rumah bersama Mbak Min dan kaka tira dan sedang ada mas wawan anak angkatnya Mak Rah (almarhumah yang meninggal baru 40 hari yang lalu) dari Nganjuk.
Nisa masih merengek minta dibelikan nasi goreng karena persis sebelah apotik ada rumah makan chinese food, aromanya tercium nisa yang kriuk-kriuk perutnya kalau diluar rumah. Sama seperti kaka athira kalau diajak ke luar rumah apalagi jalan ke mall yang tadinya kenyang di rumah mendadak lapar kalau sudah melihat restoran yang mereknya Athira dan Bunda yang di maksud adalah restoran yang dari amrik itu;AW singkatan dari athira dan waty nama bunda.
"Nggak usah beli nasi goreng yang disini mahal, nanti aja kita tunggu nasi goreng yang lewat rumah kita, saat malam sesudah waktu sholat Isya"; Kata bunda sambil merayu Nisa yang suka ngambek. Alhamdulillah Nisa menurut pada keinginan bunda...
Saat bunda stater motor ternyata menyala sebentar kemudian mati, bunda dorong pelan-pelan bisa nyala sebentar pas di tengah jalan mati lagi. Bunda cek bensinnya ternyata habis, bunda berusaha dulu di choke tetep nggak berhasil. Motor itu siang sipake ayah kerja lupa nggak diisi bensinnya. Bunda sempat marah sama ayah sambil ngomong sama Nisa: " Mbak Anisa bilang sama ayah kalau pakai motor bunda tolong diisi bensinnya, jangan nyusahin bunda sama nisa seperti ini ya!; kata bunda sambil bawa motor Nisa tertinggal dibelakang jalan kaki. " Ya bun nanti tak bilangin ayah"; jawab Nisa.
Sekitar 100 meter dorong motor dan Nisa berjalan sambil semangat, tiba-tiba ada pengendara motor yang berhenti dan menanyakan keadaan bunda dan Nisa yang bawa motor tapi anaknya jalan. Nisa bertanya:"Bun itu temennya bunda tah? Bunda Jawab:"Bukan Nis bunda nggak kenal". Pengendara motor itu laki-laki usianya di perkirakan setengah dari usia bunda. "Kenapa, bu?' tanya pengendara tersebut, "Bensinnya abis mas"; jawab bunda. "Tunggu disini ya anaknya mau dibonceng saya? saya mau ambilkan bensin, saya tahu dekat sini ada yang jual bensin eceran"; kata Mas pengendara motor lagi.
Belum saya jawab Mas pengendara motor itu sudah pergi meninggalkan kami berdua di jalan yang sedikit penerangan karena sudah malam. Bunda tidak membawa alat komunikasi hanya terdiam dan berdoa, sambil terharu dengan peristiwa yang baru saja bunda dan Nisa alami. Tak lama kemudian datanglah Mas pengendara sepeda motor dengan membawa 1 botol bensin, segera ditumpahkan kedalam tangki bensin motor. Setelah itu pengendara motor meninggalkan kami setelah bunda mengucapkan terimakasih dan menolak uang yang bunda berikan untuk pembayaran bensin.
Subhanallah, Alhamdulillah secepat itu Allah menolong Nisa dan bunda. Pesan buat Nisa yang rajin sedekah Insyaallah Nisa akan rajin sholat setelah Nisa besar nanti ya bun.
Read More..

Selasa, 09 Juni 2009

Hari gini belum bayar Zakat..., apa kata Akhirat?


Alhamdulillah pagi ini, bunda sambil digonceng sepeda motor sama ayah, membaca iklan dari Rumah zakat atau yang sejenis itu, bunda lupa hanya baca sekilas. Tapi intinya iklan ini terinspirasi dari hari gini belum bayar pajak apa kata Dunia?
Subhanallah, selama ini kita hanya memikirkan dan selalu waktu kita tersita oleh urusan dunia. Padahal Allah selalu mengingatkan masa depan kita adalah setelah kematian atau lebih tepatnya setelah kita meninggalkan dunia yang fana ini.
Bunda mengingatkan pada diri bunda pribadi apakah keluarga kita sudah membayar zakat selain zakat fitrah yang satu tahun satu kali dan zakat yang lainnya seperti zakat emas perhiasan atau zakat harta maupun zakat hasil bumi dll.
Ananda sholehah semua putri bunda dan Mas Bagas juga Mbak Ayu pesan bunda selalu agar kalian saling menyayangi dan saling mengingatkan saling melindungi dan saling membela. Sungguh bunda juga terinspirasi dari; Hemers sahabat sejati selalu setia sesuai moto kantor bunda Telkom Solution, Astagfirullah, dunia lagi pikirannya bunda eh akhiratnya mana Bun?
Jangan lupa sayang, nanda sholeh dan sholehah, Beramalah sebanyak-banyaknya sebagai tabungan akhiratmu. Semakin banyak yang disedekahkan harta kita semakin bertambah. Semoga. Doa Bunda selalu menyertai Nanda sholehah amin.
Read More..

Senin, 01 Juni 2009

Izinkan aku bertutur


Ketika lahir, anak lelakiku gelap benar kulitnya, Lalu kubilang pada ayahnya: "Subhanallah, dia benar-benar mirip denganmu ya!" Suamiku menjawab: "Bukankah sesuai keinginanmu? Kau yang bilang kalau anak lelaki ingin seperti aku." Aku mengangguk. Suamiku kembali bekerja sepertibiasa.Ketika bayi kecilku berulang tahun pertama, aku mengusulkan perayaannya dengan mengkhatam kan Al Quran di rumah Lalu kubilang pada suamiku: "Supaya ia menjadi penghafal Kitabullah ya,Yah." Suamiku menatap padaku seraya pelan berkata: "Oh ya. Ide bagus itu."Bayi kami itu, kami beri nama Ahmad, mengikuti panggilan Rasulnya. Tidakberapa lama, ia sudah pandai memanggil-manggil kami berdua: Ammaa. Apppaa. Lalu ia menunjuk pada dirinya seraya berkata: Ammat! Maksudnya ia Ahmad. Kami berdua sangat bahagia dengan kehadirannya.
Ahmad tumbuh jadi anak cerdas, persis seperti papanya. Pelajaran matematika sederhana sangat mudah dikuasainya. Ah, papanya memang jago matematika. Ia kebanggaan keluarganya. Sekarang pun sedang S3 di bidang Matematika.
Ketika Ahmad ulang tahun kelima, kami mengundang keluarga. Berdandan rapikami semua. Tibalah saat Ahmad menjadi bosan dan agak mengesalkan.Tiba-tiba ia minta naik ke punggung papanya. Entah apa yang menyebabkanpapanya begitu berang, mungkin menganggap Ahmad sudah sekolah, sudah terlalu besar untuk main kuda-kudaan, atau lantaran banyak tamu dan ia kelelahan.


Badan Ahmad terhempas ditolak papanya, wajahnya merah, tangisnya pecah, Muhammad terluka hatinya di hari ulang tahunnya kelima. Sejak hari itu, Ahamad jadi pendiam. Murung ke sekolah, menyendiri di rumah. Ia tak lagisuka bertanya, dan ia menjadi amat mudah marah.
Aku coba mendekati suamiku, dan menyampaikan alasanku. Ia sedangmenyelesaikan papernya dan tak mau diganggu oleh urusan seremeh itu, katanya.
Tahun demi tahun berlalu. Tak terasa Ahmad telah selesai S1. Pemuda gagah,pandai dan pendiam telah membawakan aku seorang mantu dan seorang cucu.Ketika lahir, cucuku itu, istrinya berseru sambil tertawa-tawa lucu:"Subhanallah! Kulitnya gelap, Mas, persis seperti kulitmu!"
Ahmad menoleh dengan kaku, tampak ia tersinggung dan merasa malu."Salahmu. Kamu yang ingin sendiri, kan. Kalau lelaki ingin seperti aku!"
Di tanganku, terajut ruang dan waktu. Terasa ada yang pedih di hatiku. Adayang mencemaskan aku. Cucuku pulang ke rumah, bulan berlalu.
Kami, nenek dan kakeknya, datang bertamu. Ahmad kecil sedang digendongayahnya. Menangis ia. Tiba-tiba Ahmad anakku menyergah sambil berteriakmenghentak, "Ah, gimana sih, kok nggak dikasih pampers anak ini!" Dengankasar disorongkannya bayi mungil itu.
Suamiku membaca korannya, tak tergerak oleh suasana. Ahmad, papa bayi ini, segera membersihkan dirinya di kamar mandi.
Aku, wanita tua, ruang dan waktu kurajut dalam pedih duka seorang istridan seorang ibu. Aku tak sanggup lagi menahan gelora di dada ini. Pecahlahtangisku serasa sudah berabad aku menyimpannya.
Aku rebut koran di tangan suamiku dan kukatakan padanya: "Dulu kauhempaskan Ahmad di lantai itu! Ulang tahun ke lima, kau ingat? Kau tolakia merangkak di punggungmu! Dan ketika aku minta kau perbaiki, kau bilangkau sibuk sekali. Kau dengar? Kau dengar anakmu tadi? Dia tidak sukadipipisi. Dia asing dengan anaknya sendiri!"
Allahumma Shali ala Muhammad. Allahumma Shalli alaihi wassalaam.Aku ingin anakku menirumu, wahai Nabi. Engkau membopong cucu-cucumu dipunggungmu, engkau bermain berkejaran dengan mereka Engkau bahkan menengok seorang anak yang burung peliharaannya mati. Dan engkau pula yang berkata ketika seorang ibu merenggut bayinya dari gendonganmu, "Bekas najis ini bisa kuseka, tetapi apakah kau bisa menggantikan saraf halus yang putus di kepalanya?"
Aku memandang suamiku yang terpaku. Aku memandang anakku yang tegak diam bagai karang tajam. Kupandangi keduanya, berlinangan air mata. Aku takboleh berputus asa dari Rahmat-Mu, ya Allah, bukankah begitu?
Lalu kuambil tangan suamiku, meski kaku, kubimbing ia mendekat kepadaAhmad. Kubawa tangannya menyisir kepala anaknya, yang berpuluh tahun tak merasakan sentuhan tangan seorang ayah yang didamba.
Dada Ahmad berguncang menerima belaian. Kukatakan di hadapan merekaberdua, "Lakukanlah ini, permintaan seorang yang akan dijemput ajal yangtak mampu mewariskan apa-apa: kecuali Cinta. Lakukanlah, demi setiap anak lelaki yang akan lahir dan menurunkan keturunan demi keturunan.Lakukanlah, untuk sebuah perubahan besar di rumah tangga kita! Juga dipermukaan dunia. Tak akan pernah ada perdamaian selama anak laki-laki takdiajarkan rasa kasih dan sayang, ucapan kemesraan, sentuhan dan belaian, bukan hanya pelajaran untuk menjadi jantan seperti yang kalian pahami. Kegagahan tanpa perasaan.
Dua laki-laki dewasa mengambang air di mata mereka. Dua laki-laki dewasadan seorang wanita tua terpaku di tempatnya. Memang tak mudah untukberubah. Tapi harus dimulai. Aku serahkan bayi Ahmad ke pelukan suamiku. Aku bilang: "Tak ada kata terlambat untuk mulai, Sayang."
Dua laki-laki dewasa itu kini belajar kembali. Menggendong bersama,bergantian menggantikan popoknya, pura-pura merancang hari depan si bayisambil tertawa-tawa berdua, membuka kisah-kisah lama mereka yang penuhkabut rahasia, dan menemukan betapa sesungguhnya di antara keduanya Allahmenitipkan perasaan saling membutuhkan yang tak pernah terungkapkan dengan kata, atau sentuhan.
Kini tawa mereka memenuhi rongga dadaku yang sesak oleh bahagia, syukur pada-Mu Ya Allah! Engkaulah penolong satu-satunya ketika semua jalan tampak buntu. Engkaulah cahaya di ujung keputusasaanku.
Tiga laki-laki dalam hidupku aku titipkan mereka di tangan-Mu. Kelak, jikaaku boleh bertemu dengannya, Nabiku, aku ingin sekali berkata: Ya, Nabi.aku telah mencoba sepenuh daya tenaga untuk mengajak mereka semuamenirumu!
Amin, alhamdulillah
Read More..