Senin, 18 Maret 2013

Untuk Orang yang Kukasihi, Aku Undur Diri

Untuk orang terkasih yang selalu memberi pelangi di setiap hari.. Aku sadar aku bukan siapa – siapa yang mampu membuatmu menyayangiku. Tapi paling tidak, aku sudah mulai merasakan itu. Aku bangga pernah kenal dekat denganmu dan hatimu. Walau dengan waktu yang teramat singkat kudapatkan itu. Tapi aku yakin, dalam kesendirianku nanti, aku akan tetap mengenang rasa itu. Rasa yang membuatku mampu kembali merasa hidup dan bahagia saat penyakit – penyakit itu masih bersarang di tubuh ini. Untuk orang terkasih yang selalu memberi tawa di setiap hari.. Aku memang lemah, bahkan sangat lemah. Entah apa yang ada di otak ini hingga membuat aku rapuh. Sejak kehadiranmu, aku mulai merasakan bahwa ternyata masih ada orang yang menyayangiku, yang takkan pernah meninggalkanku dalam kesendirian, yang akan selalu mengajakku berbincang tentang indahnya masa depan. Seluruh syukur kupanjatkan padaNya sebagai penciptamu, begitu indah beliau menciptakan dirimu dan mengantarkanmu menemuiku. Untuk orang terkasih yang sudah menemaniku menyusun mimpi.. Aku tlah menggantungkan asaku di bahumu dan banyak berharap padamu. Kita seringkali membahas apa yang akan kita lakukan kelak nanti jika hidup bersama, sebuah liburan yang menyenangkan salah satunya. Laut, gunung, hewan peliharaan adalah kata - kata yang membuatku melamun lalu tersenyum. Kau tahu apa yang ada di benakku tiap kali kau berkata “aku lapar” ? Rasanya ingin segera menuju ke dapur dan membuat masakan terbaik yang aku bisa. Kau tahu apa yang ada di benakku tiap kali kau berkata “aku sakit” ? Rasanya menyesal mengapa aku tak ada disana dan membuatkan secangkir teh jahe hangat, dan menemanimu beristirahat. Untuk orang terkasih yang selalu memberi tanya dihati.. Aku mulai merasakan rindu dan cemburu di tengah – tengah perjalanan kita. Kata orang itu manusiawi, namun bagiku begitu egois karena aku menyadari siapa aku di depanmu. Tak bisa kupungkiri bahwa aku tak mau hatimu tersentuh yang lainnya. Aku mau hanya aku yang ada disana. Hanya aku yang menguasainya. Tapi apa daya, aku bukan siapa – siapa. Aku ingin sekali memahamimu sepenuhnya. Mengetahui isi hatimu. Namun aku tetaplah manusia, yang tak mampu mengukur dan mengetahui isi hati orang lain. Aku hanya mampu melihat dari sikapmu bahwa ternyata bukan hanya aku dihatimu.. Untuk orang terkasih yang (mungkin) masih ragu padaku.. Aku memang tak sempurna, hanya ini yang aku bisa. Menyayangimu, memperhatikanmu, dan menunggumu. Aku selalu ingin melakukan yang terbaik sebagai pembuktian bahwa aku ada disini bukan sia – sia. Aku selalu ingin berbagi waktu, rasa, dan asa denganmu. Aku rasa kau sudah melihat bahwa aku tak pernah main – main dengan segala perkataanku. Dan sudah kutunjukkan padamu bagaimana aku mengabaikan mereka untuk tetap berjalan dengamu. Namun rasanya keraguanmu jauh lebih besar dari usahaku membuatmu percaya. Untuk orang terkasih yang sebentar lagi akan ku tinggalkan.. Aku tak mau menciptakan kebimbangan di hatimu, karena semakin lama aku butuh sesuatu yang kau tahu apa itu. Tapi sepertinya kau masih enggan memberikannya padaku entah karena pertimbangan apa. Tapi aku yakin itu yang terbaik buat kita. Aku enggan membuatmu tertekan dengan permintaanku. “aku ingin kau nyaman di dekatku” itu yang selalu aku ucapkan. Aku selalu berusaha membuktikan apa yang aku katakan walaupun aku harus bersusah payah menciptakannya. Sekarang, aku ingin membuatmu lebih bahagia dari sebelumnya. Aku tak ingin lagi membuatmu mencari – cari alasan mengapa kau gantung ini semua. Aku ikhlaskan perasaanku demi ketenanganmu. Agar kau temukan kebahagiaan sejatimu. Sayang, jika aku sempat melontarkan kata – kata yang membuatmu tersakiti saat aku marah atau cemburu aku mohon dibukakan pintu maaf. Sesungguhnya aku hanya ingin kau memahami bahwa aku yang ada disini, bukan dia atau mereka. Jaga dirimu, keinginan untuk bersamamu akan kukubur bersama senyuman pertama dan terakhirmu hari itu. Read More..

Cukuplah Dengan Cinta, Semua Persoalan Bisa Selesai

Setiap 100 Tahun, Allah Berikan Ulama Pembaharu Wahai ikhwan, setiap kali terlintas dihadapan kita suatu gambaran hidup yang indah lagi mulia, yang dinamis lagi bersinar, yang pancarannya keluar dari perasaan , yang dengannya Allah menyinari hati kita dan membuat dada kita bercahaya, yakni perasaan cinta karena Allah, saling bersaudara karena Allah, dan hasrat meraih keridhaan Allah, maka ketika itulah terasa bahwa segala persoalan dan kesulitan hidup di hadapan kita menjadi tak berarti. Kalaulah saja pada saat pertemuan pertama kita hanya saling bertemu dan bertaaruf saja sudah bisa membawa kepada rasa cinta, tentulah itu sudah cukup. Dengan modal cinta saja, kita bisa mengurai persoalan persoalan yang pelik. Dasar dari cinta ini adalah kelurusan jiwa. Karena sesungguhnya jika jiwa itu rusak , rusaklah segalanya; dan jika jiwa itu baik, ikut baik pula segalanya. Kebaikannya terletak pada kejernihannya, hubungan ruhiahnya, serta keikhlasannya dalam berucap dan beramal. Jika jiwa kalian bersih, ruhani kalian akan tersambung, dan kalian juga dapat berbuat ikhlas kepada Allah dalam amalan dan ucapan kalian, percayalah bahwa kita akan dapat meraih kebaikan yang banyak. Tiada arti cinta kecuali ini. Islam tidaklah datang kecuali untuk menyatukan manusia di atas cinta dan kebenaran. “Tetaplah atas fitrah Allah, yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu” (Ar Rum 30) Read More..

Rumus Melibatkan Allah Dalam Berbisnis

Barangsiapa yang membantu menghilangkan satu kesedihan (kesusahan) dari sebagian banyak kesusahan orang mukmin ketika didunia maka Allah akan menghilangkan satu kesusahan (kesedihan) dari sekian banyak kesusahan dirinya pada hari kiamat kelak. Dan barangsiapa yang memberikan kemudahan (membantu) kepada orang yang kesusahan, niscaya Allah akan membantu memudahkan urusannya didunia dan di akhirat. Dan barangsiapa yang menutup aib orang muslim , niscaya Allah akan menutup aibnya dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah akan selalu menolong seorang hamba selama dia gemar menolong saudaranya. (HR. Muslim) Di tengah acara sebuah komunitas wirausaha Muslim terjadi sebuah dialog untuk membangun dan mencari solusi ekonomi ummat, banyak hal yang dibahas tentang bagaimana membuka peluang usaha dan perlunya bersaing secara profesional dengan para pengusaha ‘non Muslim’ yang saat ini begitu menguasai perekonomian negeri ini, diskusi lama lama terkesan sangat teoritis, dan beberapa dari mereka terjebak kearah materialistik cara pandangnya, padahal semua yang hadir adalah kaum muslimin juga, tapi ternyata kami semua lupa, bahwa yang hadir tersebut memiliki warisan yang tak ternilai harganya. Ternyata umat Islam sudah memiliki rumusan dan standar usaha yang telah di bimbing oleh Rasul SAW dan dicontohkan oleh para sahabatnya ra, bimbingan yang sederhana, bimbingan yang sangat mendarat dan manusiawi, penuh fitrah, penuh sunnatullah, dan di-support dengan janji Allah. Allah melibatkan diriNYa atas janjiNya. Berdasarkan hadis shahih di atas, mari kita urai dan tinjau agar mendapatkan makna dan rumusan agar urusan ujian manusia maupun bisnis muslim ini dapat melibatkan dan tertolong oleh bantuan Allah, sebagai berikut : “Barangsiapa yang membantu menghilangkan satu kesedihan (kesusahan) dari sebagian banyak kesusahan orang mukmin ketika didunia maka Allah akan menghilangkan satu kesusahan (kesedihan) dari sekian banyak kesusahan dirinya pada hari kiamat kelak” Siapa sih manusia yang tidak mengalami ujian dan cobaan dalam kehidupannya. Apalagi dalam menjalankan bisnis, ujian naik turun itu menjadi suatu hal yang berulang terjadinya. Ketahuilah setiap hamba Allah pasti mengalami masalah, mengalami kedukaan maupun kesukacitaan , tidak ada satupun yang terlepas dari seleksi Allah. Ujian dan cobaan kepada hamba Allah tersebut untuk menguji siapa yang lebih baik amalnya. Justru menurut hadist di atas, dan itu adalah sunnah Allah, dikala kita mengalami kesulitan dan kesusahan dalam menghadapi ujian kehidupan, dan kita berharap sekali untuk diangkat kesulitan oleh Allah, justru salah satu solusinya adalah dengan membantu dan menyelesaikan kesusahan hamba yang lain. konsep ini sangat sulit dipahami dengan ilmu keduniaan, apalagi ilmu matematis. tapi inilah hukum Allah, inilah sunnatuLlah. inilah cara agar Allah terlibat! Mulailah dengan cara ini, niscaya permasalahan perekonomian umat akan tuntas. Ingatlah sebuah contoh nyata yang pernah diabadikan dalam kisah sahabat Abdurrahman bin Auf ra dengan dipersaudarakan Saad bin Rabi ra dari Madinah. Berkatalah Saad kepada Abdurrahman, Wahai saudaraku, aku adalah penduduk madinah yang kaya raya. Silahkan pilih separuh hartaku dan ambillah, dan aku mempunyai dua isteri, pilihlah salah satu yang menurut anda lebih menarik,dan akan aku ceraikan dia supaya anda bisa memperisterinya. Jawab Abdurrahman bin Auf, “Semoga Allah memberkati anda, isteri anda dan harta anda. Tunjukkanlah jalan menuju pasar.” Kemudian abdurrahman menuju pasar, membeli, berdagang dan mendapat untung besar, ketahuilah Allah terlibat! Allah berkahi saling tolong menolong tersebut, saling mendahulukan kepentingan saudaranya. Pada suatu hari ia mendengar Rasulullah SAW, “Wahai Ibnu Auf, anda termasuk golongan orang kaya, dan anda akan masuk surga secara perlahan lahan. Pinjamkanlah kekayaan itu kepada Allah, pasti Allah mempermudah jalan anda,” semenjak ia mendengar nasehat Rasulullah Saw tersebut, ia mengadakan pinjaman yang baik, maka Allah pun memberi ganjaran padanya dengan berlipatganda. Ibnu Auf adalah seorang pemimpin yang mengendalikan hartanya, bukan seorang budak yang dikendalikan oleh hartanya. Sebagai buktinya, ia tidak mau celaka dengan menyimpannya. Ia mengumpulkannya dengan santai dan dari jalan yang halal, tetapi ia tidak menikmati sendirian, keluarga, kerabat saudara dan masyarakat pun ikut menikmatinya. Karena begitu luas pemberian serta pertolongannya, orang orang madinah pernah berkata: "seluruh penduduk madinah berserikat (menjalin usaha) dengan Abdurrahman bin Auf pada hartanya. Sepertiga dipinjamkannya kepada mereka, sepertiganya digunakan untuk membayar hutang hutang mereka, dan sepertiga sisanya diberikan dan dibagi bagikan kepada mereka." Mereka saling mendahulukan kepentingan saudaranya, Allah bukakan keberkahan, Allah bukakan peluang menguasai ekonomi ummat, Pasar Madinah yang tadinya dikuasai yahudi berpindah ke tangan muslimin, berawal dari sikap tolong-menolong (ta’awun) sesama muslimin, bermula dari saling memecahkan masalah saudaranya, menjadi penguasa ekonomi saat itu, inilah hukum Allah, inilah sunnatullah. Inilah cara melibatkan Allah… bukan dengan cara bersaing dengan pebisnis non-muslim melalui sistem yang dibuat oleh non-muslim juga, MUSTAHIL akan tampil. Bila ingin ummat ini kembali lagi menuju kejayaannya tidak pernah terjadi dan unggul melalui sistem buatan manusia. Kalau mau tampil harus kembali bersandarkan kepada SunnatuLLah dan Sunnah RasulNya. Pembahasan ini membuat terhenyak para wirausaha yang hadir, diskusi terhenti dan terhenyak diam, …semoga para peserta diskusi berfikir ulang dan mulai menapak tilas sunnah yang pernah dilakukan untuk membenahi kekuatan ekonomi ummat… Tolonglah sudaramu yang sedang kesulitan…. ini adalah langkah awal menuju kejayaan. (MM) semoga…. Read More..

Wanita pendamba syurga

Wanita pendamba syurga Pesona akhlakmu bagai mutiara yang berkilauan Halus tuturmu menggambarkan pribadi yang santun Kecantikan hatimu laksana kapas tanpa noda Kesejukan aura jiwamu seperti bidadari syurga Kau hiasi dirimu dengan bingkaian akhlak islami Semakin berwibawa karena auratmu terhijabi. Saat wanita lain bergelimang kesenangan semu Menari-nari di atas lantai dansa Menenggak arak dalam gelas-gelas kristal Engkau justru mengurung diri Mentafakuri kehidupan akhirat yang masih ghaib Mengembara dalam pencarian jati diri. Di saat wanita lain asyik memilih busana trendi Sibuk memoles tubuh dan wajah Berlomba memamerkan aurat mereka Engkau justru tampil bersahaja Dalam balutan gamis dan kerudung panjang Engkau sembunyikan auratmu Agar tak terjamah pesona kecantikan itu Dari mata-mata lelaki jalang. Di saat wanita-wanita lain tertawa lepas Menikmati euphoria tanpa batas Menebar cinta basi pada lelaki Engkau justru menangis dalam sujud Mendaki taubat dalam bukit tahajud Mengemis ampunan pada Penggenggam nyawa Menutup lisan dari bicara sia-sia. Di saat wanita-wanita lain mengidolakan Miyabi, Britney Spears, Celine Dion, Maddona Engkau mengidolakan Khadijah, Maryam, Asiyah, Fatimah Di saat wanita lain bangga aibnya terbuka Puas jika namanya di puja-puja Engkau justru mengasingkan diri dari gemerlap dunia Merahasiakan kebaikan yang kau lakukan pada sesama Karena takut jatuh pada perbuatan riya’. Di saat wanita-wanita lain menghabiskan waktu di plaza Menghamburkan materi dengan sia-sia Engkau justru menghabiskan waktumu di mushola Menguatkan zikir dan memuja asma-Nya. Merenda istigfar di atas sajadah cinta. Di saat wanita-wanita lain hanyut dalam pesona zaman Bercengkerama liar dengan segala kemewahan Sibuk memuja artis-artis idaman Engkau justru sibuk mengkaji ilmu Mendakwahkan agama Islam tanpa ragu Berjibaku dengan segala kesulitan Meneriakkan kalimat jihad militan. Di saat wanita-wanita lain sibuk menenteng majalah erotis Menggumbar gosip sesama secara sadis Engkau justru teguh pada Al-Qur’an dan hadis Yang kau jadikan pegangan hidup Agar iman di dadamu tidak redup. Wanita pendamba syurga… Agungnya akhlakmu berselimut mutiara Pada rahimmu kelak generasi-generasi agama Akan Allah amanahkan Engkau calon madrasah pertama Saat mujahid-mujahid terlahir di dunia. [Yuli Anna]Wanita Pendamba Surga Read More..