Kamis, 09 Desember 2010

Ya Allah, Kenapa Ini Terjadi?


Ya Allah, kenapa ini terjadi? Kenapa Engkau menimpakan kesedihan ini dalam hidupku? Sanggupkah aku menahan penderitaan ini Ya Allah? Begitulah kita merintih ketika masalah menghampiri hidup kita. Apabila kita diberi kenikmatan dan kebahagiaan oleh Allah maka kita menganggap Allah menyayangi kita tetapi jika kita diberi masalah dan kesalahan maka kita menganggap Allah kejam pada diri kita.

'Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakanNya dan diberiNya kesenangan maka ia berkata 'Tuhanku telah memuliakanku' tetapi apabila Tuhannya
mengujinya dengan memberi kesedihan, maka ia berkata 'Tuhanku telah menghinakanku' (QS. al Fajr : 15-16).

Bila kita diberikan berkelimpahan kenikmatan begitulah cara Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberi kebahagiaan sekaligus ujian dalam hidup kita tetapi bila kita diberikan masalah dan kesedihan bukan berarti Allah murka, bukan pula Allah membenci. Allah tidak pernah menganiaya kita melainkan diri kita sendiri yang
menganiaya.

'Sesungguhnya Allah tidak menganiaya manusia sedikitpun akan tetapi manusia itulah yang menganiaya diri mereka sendiri.' (QS. Yunus : 44).

Itulah sebabnya setiap masalah dan penderitaan yang Allah berikan kepada kita pada dasarnya wujud kasih sayang Allah agar kita bermuhasabah atau instropeksi diri. agar kita melihat dan memperbaiki diri kemudian meningkatkan kualitas hidup kita menjadi lebih baik untuk menggapai kebahagiaan dunia dan akherat.

Penderitaan Sebagai Penyembuh Penyakit Hati

Jika di dalam hidup kita merasakan penuh kebahagiaaan, maka bisa kita bayangkan kita tidak pernah ditimpa kesulitan, cobaan dan penderitaan sedikitpun di dunia ini, tentunya akan membuat kita sombong dan takabur. Allah sengaja mendatangkan musibah, bencana, ujian, cobaan, penderitaan dalam hidup kita sebagai penyembuh dari penyakit hati yang akan menghancurkan kehidupan kita yang teramat dalam di dunia dan diakherat.

Banyak orang yang merasa dirinya hebat atau merasa mendapatkan apapun dalam hidupnya. Dia merasa sudah paling hebat karena status sosial, jabatan, kekayaan, wajah yang sempurna, kesehatan, pasangan hidup. Jika tergambar kesempurnaan seperti itu tidak pernah ditimpa penderitaan maka membuat dirinya menjadi angkuh, sombong dan merasa tidak membutuhkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

'Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi membanggakan diri.' (QS. Luqman : 18).

Untuk itulah Allah sengaja sedikit memutar roda kehidupannya. Mungkin seseorang yang telah berada di atas akan diputar hingga berada di bawah. Semua ini bukan dimaksudkan untuk menjatuhkan kita melainkan menyembuhkan hati kita yang mulai
sombong agar menyadari bahwa semua yang dimilikinya itu milik Allah, bahwa semua keduniawiannya itu bersifat sementara.

Terlihatlah bahwa Allah bersifat sangat Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada hamba-hamba yang dikasihiNya. Dengan diberi masalah dan penderitaan, sebenarnya Allah ingin memperbaiki diri kita, ingin melindungi hati kita agar tidak dicemari oleh penyakit-penyakit hati yang dapat mengikis iman maupun taqwa kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

'Tidak ada satu musibah itu datangnya yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.' (QS. at-Taghaabun : 11),agussyafii

Tidak ada komentar: