Sabtu, 01 Agustus 2009

MOTIVASI


Assalamu’alaikum wr.wb

Salam kebahagian untukmu shahabat. Semoga di hari yang indah penuh dengan semangat baru. Harapan besar kita kepada Allah, agar kita selalu mendapatkan Cinta dan Kasih Sayang Nya. Mudah-mudahan kecemerlangan, kesuksesan dan keberhasilan menjadi pencapaian bagi kita.

Kebahagiaan adalah sebuah rasa yang amat dalam. Ia terkadang sulit untuk dilukiskan dan dijelaskan. Selain ia berbentuk relatif, terkadang menjelaskan dengan nada-nada indahpun, bukan begitu bunyinya. Karena ia terpatri dalam sanubari…dan hanya dirasakan bagi mereka menginginkan.

Alkisah di suatu siang, digubuk sawah yang kecil. istirahatlah sepasang suami – istri disana. Istrinya yang setia, sedang menyiapkan makanan untuk suami tercinta. Satu persatu dikeluarkan makanan yang telah disiapkan. Begitu selesai, diajaklah suaminya untuk makan bersama. Sungguh mesra. Saat makan, lewatlah mobil sedan BMW di tengah jalan, melewati hamparan sawah dan gubuk kecil. Sang suami bertutur kepada istrinya; “Istriku, alangkah bahagianya bila kita dapat berada dalam mobil itu. Setiap hari engkau bisa aku ajak jalan-jalan, tanpa kuizinkan matahari menyengat tubuhmu”… (duh mesranya…)...


Di mobil BMW mewahpun, di dalamnya ada suami dan istri, Sedang jalan-jalan ke sudut desa. Untuk menghilangkan penat di kepala akibat kerja dan hiruk pikuk kesibukan kota. Tatkala mereka melewati gubuk kecil. Ia melihat dua insan penuh mesra, makan siang bersama. Tiba-tiba terucap olehnya “Istriku…perhatikanlah mereka yang di sana…betapa indah dan bahagia bila kita dapat duduk dan makan bersama, ditemani oleh padi yang terus menari-menari bersama angin. Kita dapat merasakan hembusan nafas alam”…

Shahabatku yang baik…
Barangkali engkau pernah mengeluh, “Mengapa ini terjadi kepadaku”… mungkin juga engkau berucap, “mengapa aku terus sengsara seperti ini, sampai kapan ?” atau bisa jadi kau mendengar kata-kata mu sendiri “Mengapa hidupku tak Bahagia ?”…

Shahabat…aku merasakan yang kau alami. Bisa jadi karena sedikitnya alat tukar belanja di tangan, atau mungkin tempat peristirahatan belum senyaman kau harapkan. Atasan dan bawahan di kantor, tidak semua mendukung pendapatmu. Langkah-langkah besar kau jalani, belum membuahkan hasil sebagaimana keinginan. Kendaraan yang kau gunakan masih beroda dua. Mungkin juga engkau ingin melihat tubuhmu, lebih ideal. Dan masih ada hal lain . Mungkin kalimat-kalimat ini belumlah cukup mewakili apa yang kau rasakan…

Mari kita sadari bersama. Kekeliruan yang kita lakukan dalam hidup. Seringkali Karena memFOKUSkan kepada hal-hal yang tak kita miliki. Sehingga kenikmatan yang kita punya, tak pernah kita meRASAkannya.

Bukankah uang Rp.100.000 masih cukup buat kita makan bersama istri, suami dan anak di rumah? Rumah yang kita tinggali masih bisa melindungi dari sengatan matahari dan terpaan angin malam? Apakah tatkala pendapatmu belum diterima dan disetujui, menghalangimu untuk bekerja? Bukankah hasil yang belum sempurna itu, telah menghasilkan sesuatu bagimu? Bukankah kendaraan roda dua, masih bisa mengantarkan istrimu belanja, membawamu ke kantor dan mengantar anak-anakmu ke sekolah? Sisi yang manakah lagi ingin kau sempurnakan? Bukankah teman, suami dan anak-anakmu masih sangat sayang dan bangga akan dirimu?

Dan ingatlah tatkala Tuhanmu memaklumatkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, Pasti akan menambahkan (nikmat) kepadamu ; dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azabKu sangat pedih”. (Ibrahim; 7)

Shahabatku yang baik…
Kita diberikan kekuatan oleh Yang Maha Bijaksana untuk memilih. Dari pilihan-pilihan inilah kita memutuskan. Apakah menjadi Bahagia ataukah Sedih ? Dan Tuhan tak pernah melarang kita untuk berkeinginan lebih. Karena salah satu pencapaian dan keberhasilan dimulai dari keinginan besar. Semua kembali kepada diri kita masing-masing. Doaku untukmu semoga engkau selalu bahagia …

Kekeliruan yang kita lakukan dalam hidup (Tidak bahagia). Seringkali Karena memFOKUSkan kepada hal-hal yang tak kita miliki. Sehingga kenikmatan yang kita punya, tak pernah kita meRASAkannya.

disadur dari : RAHMADSYAH, C.MNLP (dengan perubahan seperlunya)

Tidak ada komentar: