Kamis, 18 September 2008

Berbicara Kepada Anak-anak


Anda mungkin tahu rasanya, bagaimana berkomunikasi dengan anak-anak.Terlebih lagi, anak-anak sendiri. Berbicara kepada anak-anak, sebetulnya menyenangkan walau kadang-kadangmengesalkan. Untuk itu, diperlukan kehati-hatian, mengingat pekanya perasaanmereka, mengingat masih sedikit dan sempitnya wawasan mereka, dan masihpolosnya cara berpikir mereka. Di sela semua "kelemahan" itu, ada satu kekuatan terbesar yang dimilikihanya di saat tertentu dalam hidup setiap manusia. Kekuatan yang dimilikihanya di saat manusia masih menjadi anak-anak, yaitu daya ingat dan dayacerna yang luar biasa pesat dan hebatnya. Berhati-hatilah. Berhati-hatilah jika Anda bermasalah di kantor. Jangan sampai kekesalan Andatertumpah pada diri dan perasaan mereka. Apapun yang buruk dari mereka, akanberasal dari perkataan Anda sebagai orang tua. Berhati-hatilah jika Anda bermasalah dengan pasangan atau keluarga Anda.Jangan sampai kemarahan Anda terlampiaskan pada perasaan dan jiwa yang masihbenar-benar apa adanya. Apapun yang buruk dari mereka, akan berasal dariperkataan Anda sebagai orang tua. Berhati-hatilah jika jalan hidup Anda tidak sesempurna yang Anda minta.Jangan sampai kekecewaan Anda menerpa pada hati dan pikiran suci mereka.Sebab Anda akan menciptakan anak-anak yang penuh cacat dan cela di dalamjiwanya. Apapun yang buruk dari mereka, akan berasal dari perkataan Andasebagai orang tua. Berikut ini adalah tips dari seorang konsultan komunikasi yang mendalamipersoalan komunikasi antar pribadi, termasuk berkomunikasi dengan anak-anak. *TERSENYUMLAH DENGAN TULUS PADA MEREKA* Smile! And mean it! Lebih dari 50% komunikasi Anda, dilakukan dengan bahasatubuh termasuk ekspresi wajah. Saat berbicara kepada anak-anak, persentaseitu akan bertambah. Sebab bahasa tubuhlah yang lebih mereka pahami,ketimbang bahasa intelektual Anda sebagai orang dewasa. *JANGANLAH MERENDAHKAN MEREKA* Janganlah berbicara dengan merendahkan mereka. Adalah baik untuk mengetahuiterlebih dahulu, seberapa jauh pemahaman mereka tentang suatu topik.Snorklinglah sebelum diving. *GUNAKANLAH ALAT PERAGA* Gunakan sesuatu yang anak-anak dapat melihat, mendengar dan menyentuhnya.Gunakanlah alat peraga secukupnya. Tidak perlu kebanyakan dan bertaburan.Anda tahu bagaimana anak-anak. Dengan alat peraga, mereka akan lebih mudahmengingat berbagai hal. *SEDERHANAKANLAH BICARA ANDA* Anak-anak akan cepat lelah dengan deskripsi yang terlalu detil, dan denganteori serta konsep. Gunakanlah cerita, untuk mendemostrasikan informasi yangakan Anda sampaikan. Buatlah proses itu menjadi fun. *BERTANYALAH PADA MEREKA* Pertanyaan akan membuat anak-anak berpikir dan terlibat. Menjawabpertanyaan, bertanya, mengutarakan pendapat, dan melakukan evaluasi, adalahlebih menyenangkan bagi mereka dalam memahami berbagai fakta. *ANTUSIASLAH DI HADAPAN MEREKA* Jadilah antusias dan enerjik. Ini akan membuat Anda dan mereka tetap terjagadan tertarik pada topik. *PAKAILAH KACAMATA MEREKA* Anak-anak melihat berbagai hal dengan cara pandang yang berbeda. Merekamelihatnya dengan kacamata mereka, bukan kacamata Anda. Concern, prioritasdan sistem nilai mereka, juga berbeda. Temukanlah apa yang penting bagimereka, sebelum berbicara. Doronglah mereka untuk meminta penjelasan, jikamereka tidak memahami apa yang Anda katakan. *MEREKA TIDAK PEDULI ANDA SEBAGAI PEMBICARA* Mereka, tidak peduli apakah Anda seorang pembicara yang hebat atau tidak.Apa yang mereka inginkan, hanyalah kejujuran, antusiasme, dan respek. JikaAnda melakukan kesalahan berbicara atau lupa akan sesuatu, tak perlukhawatir. Anak-anak itu menyenangkan, sebab mereka tak akan menghakimi Anda.Teruskan saja bicara Anda. *JUJURLAH PADA MEREKA* Jika Anda tidak tahu jawaban dari pertanyaan mereka, jujur saja. Tak usahAnda karang-karang jawabannya. Anak-anak, biasanya mengetahui jika Andangibul. Bilang saja nanti akan Anda cari jawabannya. Dan ingatlah, merekaakan menagihnya. *LIBATKANLAH MEREKA* Libatkanlah mereka. Jika ada bagian dari bicara Anda di mana mereka bisatampil ke depan, melakukan penghitungan, atau membicarakan sesuatu, berikankesempatan itu pada mereka. *JIKA MEREKA HARUS DUDUK DAN DIAM: TEKNIK ABC* Ada saat atau sesi tertentu di mana anak-anak memang diharapkan hanya dudukdan mendengarkan. Untuk sesi seperti ini, Anda hanya perlu melakukanbeberapa penyesuaian. *A: Attention Span* Attention span atau rentang perhatian, adalah faktor yang membedakankemampuan mendengar, antara anak-anak dan orang dewasa. Setelah dewasa, Andatelah bisa mengembangkan kemampuan untuk lebih fokus dan lebih lama bertahanmendengarkan sesuatu. Anak-anak belum bisa sejauh itu. Perhatikanlah acara bagus untuk anak-anak di televisi. Semuanyadipecah-pecah ke dalam berbagai segmen yang pendek-pendek. Dibuat sepertiitu, agar anak-anak tetap duduk dan mendengarkan. Jika anak-anak terlibat dalam suatu aktivitas yang tidak dipilihnya sendiri,mereka akan lebih enggan mendengarkan. Prediksilah secara realistis, berapalama mereka akan tetap fokus. *B: Break it Up* Jika Anda berbicara pada sekelompok anak-anak, pecahlah mereka menjadikelompok-kelompok kecil. Jika bicara Anda akan panjang atau menyangkutbeberapa isu sekaligus, pecahlah bahan bicara Anda menjadi potongan-potonganyang sederhana dan mudah dicerna. *C: Children are Still Children* Seberapa pun besarnya energi dan antusiasme Anda, mereka tak akan pernahmelihatnya dari perspektif Anda. Selogis apapun pernyataan Anda, mereka takakan pernah melihatnya seperti Anda melihatnya. Cobalah untuk memasuki sudutpandang mereka, kemudian bertanyalan WIIFM (What's In It For Me?). Sebab,mereka juga punya yang namanya minat dan ketertarikan pada sesuatu. *KESIMPULAN* Sebagian besar dari kita, adalah orang-orang dewasa yang tak sempurna,manusia-manusia yang penuh dengan cacat dan cela. Sebagian besarnya,disebabkan oleh kata dan bicara para orang tua kita. Kita masih bisamerasakan bekas dan carut-marutnya. Itulah luka lama kita, yang kecilkemungkinan bisa hilang selamanya. Kita tidak akan menyalahkan para orang tua. Sebab mereka hanya berjalansesuai dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan, sejalan dengan impian danharapan, seiring dengan wawasan dan kemampuan. Begitulah yang telah terjadi,dan kita sudah tidak bisa apa-apa lagi, kecuali membangun masa depan. Apa yang terpenting, adalah menciptakan masa depan yang lebih baik dan makinbaik. Masa depan dari anak-anak kita. Kita tak ingin mereka sama tak sempurnanya dengan kita. Kita ingin merekalebih baik dari kita. Kita tak ingin semua cacat dan cela menggores lagi,seperti yang terjadi pada diri kita sendiri. Kita tak ingin semua itu datangdan datang lagi. Oleh sebab itu, janganlah kita ulangi kembali. Anak-anak tetaplah anak-anak. Orang dewasa mestinya makin dewasa.

Tidak ada komentar: